JAKARTA — Sejalan dengan peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 pada Mei 2019 oleh Presiden Joko Widodo, Indonesia mempunyai visi sebagai pemain utama ekonomi syariah terkemuka dunia.
Salah satu strategi utamanya adalah Penguatan di bidang ekonomi digital yaitu perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (teknologi finansial/fintech).
BACA JUGA: Mengentaskan Kemiskinan dengan Ekonomi Syariah
Untuk merealisasikan visi tersebut, dilakukan pula berbagai upaya yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi syariah digital di Indonesia, salah satunya dengan digelar Islamic Digital Day Senin (17/9/2019) di Jakarta.
Acara ini diselenggarakan di Financial Club Graha Niaga bertujuan mendorong tumbuhnya inovasi, teknologi dan digital platform sebagai bagian yang terintegrasi dengan gaya hidup masa kini yang menuntut pelayanan prima, cepat, mudah, nyaman dan berkah.
Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS (Komite Nasional Keuangan Syariah) Afdhal Aliasar
menjelaskan, bahwa ekosistem ini perlu dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan seiring dengan berkembangnya teknologi dan pola bisnis yang demikian cepat.
BACA JUGA: Ekonomi Syariah Menjawab Krisis Dunia
Ekosistem ini merupakan integrasi dari inovasi, teknologi dan platform digital sesuai dengan prinsip syariah untuk memfasilitasi gaya hidup 4.0 yang menuntut pelayanan prima fully-digital.
Pada kesempatan ini Islamic Digital Day membahas tema “Potensi Ekosistem Ekonomi Syariah Digital Indonesia”. Kegiatan dimulai dengan penyampaian keynote speech oleh 2 anggota Dewan Pengarah KNKS, yaitu Prof. Dr(HC). KH Ma’ruf Amin (Ketua Umum MUI/DSN MUI) dan Bambang Brodjonegoro (Menteri PPN/Kepala Bappenas). []
REPORTER: RHIO