TIDAK hanya pria saja yang memiliki impian untuk mempunyai istri yang baik ketika menikah nanti. Setiap wanita pun juga pasti memiliki impian sama, yaitu mempunyai suami yang baik ketika kelak menikah. Hal ini merupakan impian yang wajar dan logis dimiliki oleh semua wanita, bahkan tidak hanya wanita yang beragama Islam saja, tetapi juga wanita yang beragama selain Islam sekalipun. Oleh karena itu, bukan hal yang mengherankan apabila para wanita juga berlomba-lomba dalam menyeleksi pria yang baik untuk menjadi suami harapannya.
Berikut berbagai kriteria calon suami menurut islam, antara lain:
Memiliki Pemahaman Agama yang Setara atau Lebih Baik
Kriteria kedelapan ialah memiliki pemahaman agama yang setara atau lebih baik. Dengan kata lain, pilihkan pria yang memiliki pemahaman agama lebih baik dari Anda (wanita), minimal setara atau sebanding. Hal ini dikarenakan rumah tangga yang baik harusnya dibangun dengan pondasi agama yang kuat. Mengapa bahkan dianjurkan lebih baik? Karena suami merupakan imam dalam keluarga yang sudah jelas tugasnya untuk membimbing keluarganya. Hal tersebut sudah tidak dapat ditawar-tawar lagi, suami adalah imam dalam keluarga.
BACA JUGA: 7 Cara Pilih Calon Suami yang Baik
Berjiwa Pemimpin
Cara Memilih Calon Pendamping Hidup Sesuai Syariat Agama ialah berjiwa pemimpin. Sebagaimana sudah digariskan oleh Sang Pencipta, Allah SWT, bahwa seorang laki-laki adalah pemimpin di dunia ini. Tentunya tidak hanya di dunia saja, tetapi minimal ialah pemimpin dalam keluarganya sendiri. Selain memimpin, tentunya tugas lainnya ialah mencari nafkah dan melindungi keluarganya, yaitu istri dan anak-anaknya.
Seorang suami yang baik pasti akan terus berusaha menjadi pemimpin yang baik bagi istri dan anak-anak sehingga dapat selamat di dunia dan akhirat. Dan satu hal lagi yang penting dari seseorang yang berjiwa pemimpin ialah mampu mengambil keputusan yang tepat dalam menjalani kehidupan rumah tangganya sehingga nantinya akan dihargai oleh istri dan anak-anaknya. Jadi, pilihlah pria yang memiliki jiwa pemimpin dalam dirinya.
Bertanggung Jawab
Kriteria kesepuluh ialah bertanggung jawab. Selain berjiwa pemimpin, sifat lainnya yang harus dimiliki oleh seorang laki-laki sebagai suami adalah tanggung jawab. Contohnya dalam hal mencari nafkah. Jangan sampai suami hanya menikmati hasil dari jerih payah istrinya, sedangkan dirinya hanya diam saja tanpa berbuat sesuatu apapun. Tidak hanya itu, dia juga harus mampu bertanggung jawab dengan semua yang dilakukannya atas nama keluarganya sendiri. Jadi, pilihlah suami yang sekira mampu bertindak demikian. Namun bukan berarti melarang istri untuk bekerja atau berkarir, terlebih di zaman emansipasi wanita seperti sekarang, tetapi suami tetap bertanggung jawab atas nafkah istrinya walaupun sang istri juga bekerja atau berkarir.
Bersikap Adil
Kriteria kesebelas ialah bersikap adil. Sebagaimana telah disinggung dalam poin 9 bahwa suami harus bisa mengambil keputusan, maka dia juga harus mampu bersikap adil atas keputusan yang diambilnya tersebut. Bahkan bukan hanya atas keputusan yang diambilnya, tetapi terhadap apapun yang dilakukannya dalam keluarga. Sedemikian sehingga tidak ada pihak yang tersinggung atau dirugikan, baik istri maupun anak-anaknya. Jadi, pilihlah suami yang sekira mampu bersikap adil dalam rumah tangga. Karena suami yang adil tidak akan mendzalimi Anda (wanita) sebagai istrinya maupun anak-anaknya sendiri dan merupakan cara menjaga keharmonisan rumah tangga.
Berkepribadian Lembut
Kriteria kedua belas ialah berkepribadian lembut. Sebagaimana seorang wanita yang kodratnya memang ingin mendapat perhatian dan kelembutan dari seorang pria, maka suami yang baik seharusnya memiliki kepribadian lembut. Kelembutan tersebut bukan hanya untuk memberikan keluarganya (istri dan anak-anaknya) perhatian, tetapi juga lebih kepada kemampuannya dalam mengontrol emosi sehingga tidak mudah marah. Apalagi sampai berlaku kasar kepada keluarganya (istri dan anak-anaknya) karena emosi dan kemarahan tersebut. Jadi, pilihlah suami yang memiliki kepribadian lembut, mampu mengontrol emosinya, sehingga tidak mudah marah, apalagi berlaku kasar karena tujuan pernikahan dalam islam ialah membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah dan warohmah.
Dermawan
Kriteria ketiga belas ialah dermawan. Semua orang pasti menyukai orang yang memiliki sifat dermawan. Pada suami, sifat dermawan ini sangatlah penting karena nantinya akan berkaitan dengan upaya atau usahanya dalam memenuhi kebutuhan kepada keluarganya dengan layak. Suami yang dermawan pasti akan memberikan kualitas kebutuhan yang terbaik bagi istri dan anak-anaknya. Kalaupun penghasilannya memang tidak mencukupi, maka ia akan berusaha untuk mendiskusikannya bersama istri tercintanya selaku pendamping hidupnya. Jadi, janganlah sampai Anda (wanita) memilih pria yang kikir walaupun dia kaya raya. Lebih baik tidak terlalu kaya asal dermawan daripada kaya tetapi kikir.
Memiliki Syahwat yang Sehat
Kriteria keempat belas ialah memiliki syahwat yang sehat. Anda (wanita) sebagai seorang muslimah yang baik dianjurkan untuk mencari suami yang sehat secara syahwat karena muslimah tidak akan memiliki kesempatan untuk menambah jumlah suami jika nantinya suaminya tidak mampu memenuhi kebutuhan biologisnya. Berbeda dengan kaum pria yang bisa menambah jumlah istrinya (poligami) jika memang istri pertama tidak mampu memenuhi kebutuhan biologisnya. Bahkan bisa sampai keempat kalinya tanpa perlu menceraikan istri pertamanya, selama mampu bersikap adil. Oleh karena itu, pilihlah pria yang sehat secara fisik dan syahwat tentunya.
BACA JUGA: Muslimah Cari Calon Suami, Ini Adabnya
Suka Berketurunan dan Subur
Kriteria kelima belas ialah suka berketurunan dan subur. Sebagaimana nanti Rasulullah akan sangat membanggakan umatnya yang banyak di akhirat kelak sehingga pilihlah suami yang suka “membuat anak”. Walaupun memiliki syahwat yang sehat tetapi tidak gemar berketurunan, maka kebutuhan biologisnya berarti hanya ingin memenuhi kebutuhan setan semata. Selain itu, suka berketurunan sebenarnya merupakan pembeda agama Islam dibandingkan dengan agama lainnya yang membebaskan umatnya untuk hidup tanpa pasangan ataupun anak sekalipun. Sedemikian sehingga dalam memenuhi kebutuhannya pun bisa dilakukan dengan berzina (seks di laur nikah) maupun hubungan sesama jenis. Naudzubillah!
Demikian berbagai Kriteria Calon Suami Menurut Islam sesuai dengan ajarannya yang bersumber dari firman Allah SWT dan hadits Rasulullah SAW. []
SUMBER: DALAMISLAM