KENDAL–Media sosial digegerkan dengan viralnya video seorang siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dihajar sejumlah siswi SMP lainnya di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah (Jateng). Dalam dua video berdurasi 55 detik itu, seorang siswi menjadi bulan-bulanan di kompleks Stadion Utama Kebondalem Kendal.
Video itu menunjukkan seorang remaja putri mendapatkan perlakuan kasar dari para siswi SMP yang diduga masih teman-temannya. Sementara korban terlihat hanya terdiam dan menangis mendapat perlakuan kasar itu.
BACA JUGA: Viral Video Permintaan Terakhir Bocah yang Meninggal Diduga karena Dibully
Video diawali dengan aksi seorang siswi SMP berseragam Pramuka menghajar korban dengan cara memukul kepala, bahu, dan memiting kepala korban hingga jatuh di jalan beraspal. Pelaku juga tampak memaki-maki siswi itu.
Saat korban sudah jatuh, siswi SMP itu kembali menendang sambil memarahi, diikuti oleh lima teman-temannya hingga posisi korban semakin terpojok. Siswi SMP yang memakai seragama Pramuka kembali memukul korban dengan menggunakan scarf.
Kasus video perundungan dan kekerasan siswi ini mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal. Instansi tersebut sedang menyelidiki video yang diduga berlokasi di kompleks Stadion Utama Kebondalem Kendal, yakni di belakang stadion utama dan di gerbang utara stadion, pada Jumat siang (20/9/2019).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pemkab Kendal Wahyu Yusuf mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan aksi yang terjadi dalam video tersebut. Dinas Pendidikan sudah mengantongi nama-nama siswi yang melakukan perundungan.
“Terus terang kami sangat prihatin dengan aksi yang dilakukan oleh siswi SMP tersebut. Tindakan itu sudah di luar kewajaran, apalagi pelakunya para siswi perempuan,” kata Wahyu Yusuf, Sabtu (21/9/2019).
Wahyu mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, siswi dalam video tersebut tidak satu sekolah, melainkan dari beberapa sekolah negeri dan swasta di Kendal. Pelaku yang melakukan kekerasan diketahui sudah berpindah-pindah sekolah karena mempunyai perilaku yang tidak baik.
BACAJUGA: Ini Hukuman bagi Pelajar Pelaku Bully di Banyuwangi
Dinas Pendidikan segera menindaklanjuti kasus itu dengan mendatangi sekolah dan keluarga korban serta para pelaku perundungan. Dinas Pendidikan akan berupaya melakukan pendekatan dan pembinaan terhadap para siswi yang terlibat.
Selain itu, Dinas Pendidikan telah meminta kepada sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap para siswa-siswi agar kasus perundungan tidak terjadi lagi. Selain itu, keluarga juga diminta terlibat karena peran pendidikan bukan hanya di sekolah, tetapi juga di lingkungan keluarga. []
SUMBER: INEWS