ARAB SAUDI–Pemerintah Arab Saudi dikabarkan masih berutang USD 181 juta kepada militer AS untuk bantuan pengisian bahan bakar udara terhadap Yaman. Sementara itu Pentagon berencana untuk mengirim lebih banyak pasukan ke Saudi yang bertujuan untuk memperkuat pertahanan udara terhadap serangan drone pembalasan dari pasukan Yaman.
Meskipun Washington telah menegaskan untuk memperkuat aliansi AS-Saudi setelah serangan drone Yaman yang merusak fasilitas minyak Aramco, Riyadh telah gagal membayar utang terhadap Pentagon yang telah memberikan bahan bakar kepada militer Arab Saudi, Defense News yang bermarkas di AS melaporkan pada Jumat (20/9/2019).
BACA JUGA: Vladimir Putin Tawarkan Sistem Rudal ke Saudi
Namun Presiden AS Donald Trump menekankan kepada wartawan bahwa Saudi telah menjadi “sekutu besar” untuk investasinya di seluruh Amerika. Trump bersikeras bahwa “Arab Saudi membayar tunai.”
Ketika berbicara kepada para wartawan di Gedung Putih pada Jumat, Trump, lebih lanjut menunjuk pada upaya Washington untuk membangun koalisi regional melawan Iran dan menekankan: “Kami telah bekerja dengan seluruh dana yang dimiliki dan Arab Saudi telah sangat murah hati.”
BACA JUGA: Karena Ebola, Warga Kongo Dilarang Masuki Wilayah Arab Saudi
Namun menurut laporan itu, penolakan Saudi untuk membayar dukungan pengisian bahan bakar AS telah membuat marah para legislator AS. Banyak dari mereka merasa frustrasi dengan tuduhan keterlibatan Saudi dalam pembunuhan terhadap jurnalis Jamal Khashoggi serta korban sipil yang ditimbulkan rezim selama perang agresi di Yaman. []
SUMBER: PRESSTV