ALLAH ‘Azza wa Jalla memberikan keutamaan yang lebih bagi seorang Nabi dan Rasul di atas manusia yang lainnya. Dan Abu Bakar adalah manusia terbaik sepeninggal atau setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam wafat. Abu Bakar memiliki tempat yang sangat istimewa di hati Rasulullah, beliau pernah berkata mengenainya, “Jika ada dari hamba Allah yang kuambil sebagai khalil (teman setia), Abu Bakar-lah khalil-ku. Namun, persahabatan dan persaudaraan yang sesungguhnya ialah dalalm iman, sampai tiba saatnya Allah mempertemukan kita.”
Tentu, bukan tanpa sebab Rasulullah mengistimewakan Abu Bakar. Dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berjalan dengan bantuan dan dukungan para sahabatnya. Rasulullah -dengan kedudukan beliau yang sangat agung- tidaklah berdakwah sendirian. Terbukti pengakuan beliau terhadap jasa-jasa Abu Bakar yang sangat besar kepadanya. Tentu saja, bantuan Abu Bakar bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi beliau, akan tetapi demi kemaslahatan umat yang itu tak lain adalah dalam rangka dakwah dan berjihad di jalan Allah.
BACA JUGA: 3 Wakaf Sahabat Rasulullah
Kedalaman ilmu Abu Bakar ash-Shiddiq terhadap hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak perlu diragukan lagi, karena ilmu itu terserap dengan cepat ke dalam hatinya dan membuat air matanya meleleh. Beliau sangat menyadari bahwa kehadiran Rasulullah di tengah-tengah para sahabat laksana lentera yang menerangi perjalanan hidup mereka. Nikmat hidayah yang dicurahkan kepada mereka melalui bimbingan Rasulullah adalah di atas segala-galanya.
Rasulullah memiliki banyak sahabat dengan kelebihan dan keutamaan masing-masing. Dari sekian banyak sahabat itu, para Ulama telah menempatkan Khadijah, istri Rasulullah, wanita muslim paling utama, dan Abu Bakar adalah sahabat Rasulullah yang paling utama di kalangan lelaki muslim dewasa.
BACA JUGA: Para Sahabat Ridha dengan Keputusan Abu Bakar
Hubungan Abu Bakar dan Rasulullah telah terjalin kuat sebelum Rasulullah sendiri diangkat menjadi Nabi. Dan Abu Bakar-lah orang yang langsung membenarkan kenabian Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ketika diangkat menjadi Nabi tanpa keraguan sedikitpun. []
Sumber: DR. Ahmad Hatta MA., dkk. Januari 2015. The Golden Story of Abu Bakar Ash-Shiddiq. Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka.