BOOMING Hayya menjadi kejutan tersendiri di dunia perfilman, Hayya menjadi perbincangan hangat di sejumlah media sosial seiring tagar #JagaHayyadiBioskop.
Hayya sendiri merupakan sekuel dari film 212 The Power of Love. Film ini mengisahkan Rahmat (Fauzi Baadilla), seorang jurnalis yang sedang menjalani proses hijrah. Dia memutuskan untuk menjadi relawan kemanusiaan.
BACA JUGA: Khalil Hayya: Kejahatan Israel Picu Revolusi dan Balas Dendam Rakyat Palestina
Dia bersama sahabatnya Adhin (Adhin Abdul Hakim) berangkat ke camp pengungsian di Palestina untuk melihat langsung bagaimana kondisi korban di sana, terutama anak-anak. Di sana lah dia bertemu dengan Hayya (Amna Shahab), gadis kecil yang jadi sentral dalam cerita film ini.
Baru-baru ini, Fauzi Baadilla memperkenalkan sosok Hayya di dunia nyata yang menjadi inspirasi baginya. Dia mengunggah foto ‘Hayya’ di akun Instagram-nya.
“Kurang lebih setahun (September) lalu gue melakukan perjalanan dan ketemu “Hayya” gue yg nyata, bukan drama.. ini “hayya” gue di dunia nyata.. anak cewek balita kecil namanya Jehan, gue gak tau sekarang dia di mana, nasibnya seperti apa.. Mudah2an dia baik-baik aja ..semoga Allah menjaga dia,” demikian tulis Fauzi Baadilla.
https://www.instagram.com/p/B2jjkseBb_A/
Dalam sebuah Instagram Story yang pernah diunggah Fauzi ia pernah menceritakan bahwa Jehan merupakan salah satu balita korban perang. Ia mengatakan ada banyak anak kecil seperti Jehan yang tinggal di bawah tenda pengungsian antara Turkey dan Syiria.
“Menjelang Ramadan ringankan kesulitan Jehan, adiknya serta ibunya, agar Ramadan mereka tidak terlalu berat,” demikian tulis Fauzi kala itu.
BACA JUGA: Ke Palestina Buat Syuting Film Hayya, Adhin Abdul Hakim Diinterogasi Tentara Israel
Dalam unggahan yang berbeda, Fauzi Baadilla juga menggambarkan sosok Jehan dan anak-anak pengungsi lainnya sebagai “Yang tak terlupakan.. yang menggores keras di hati..”
Dalam film, Hayya merupakan anak korban konflik di Palestina. Hayya anak yatim piatu, orangtuanya sudah meninggal dan tempat tinggal hancur oleh tentara Israel. Rahmat yang berwatak keras luluh saat melihat Hayya. Apalagi ketika akhirnya dia bisa bertemu kembali dengan Hayya di tempat yang tak terduga. Hayya pun memberikan pelajaran yang berharga bagi diri Rahmat tentang arti cinta dan kasih sayang terhadap sesama manusia. []