TRENGGALEK–Ada pemandangan tak biasa dari jajaran polisi kala mengawal aksi demonstransi menolak RKUHP dan RUU KPK di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Senin (30/9). Aksi itu dilakukan oleh Aliansi Rakyat Trenggalek (ART) dengan cara longmarch.
Menurut Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, aksi itu dikawal sekitar 172 personel yang terdiri dari unsur Dalmas, pasukan Polwan Asmaul Husna, tim negosiator, tim tindak, pengawalan, tim tirai, serta tim patroli.
BACA JUGA: Bawa Poster ‘Zinahi Saja Aku! Jangan Zinahi Negaraku!’ Saat Demo, 6 Mahasiswi Ini Minta Maaf
“Pasukan Polwan Asmaul Husna yang bertugas di garis depan sebagai cooler system. Pasukan ini beranggotakan puluhan Polwan yang sudah dilatih dengan beragam keterampilan baik melantunkan Asmaul Husna maupun bertindak sebagai mediator dan negosiator,” kata Jean Calvijn dalam keterangan tertulisnya, Selasa (1/10/2019).
Menurutnya, penempatan Polwan Asmaul Husna di barisan depan untuk mendinginkan situasi dan mencegah terjadinya aksi kekerasan ataupun tindakan lain yang bersifat destruktif.
BACA JUGA: Demo Tolak RKUHP, Ratusan Ahli Gigi se-Jawa Barat Lantunkan Sholawat
Polwan Asmaul Husna bersikap mengedepankan sikap humanis tanpa mengurangi sikap tegas dalam bertindak, sehingga aksi berjalan damai.
“Rangkaian giat berlangsung lancar dan kondusif,” tegasnya. []
SUMBER: KUMPARAN