INGGRIS — Duka yang mendalam menyelimuti dunia jurnalistik. Hanna Yusuf, seorang wartawan muda dari BBC, meninggal dunia.Â
The Muslim Council of Britain (MCB) menyatakan belasungkawa atas meninggalnya Hanna Yusuf, jurnalis muda yang bertalenta. Wartawan BBC itu meninggal secara mendadak di usia 27 tahun.
“Seorang jurnalis muda yang berbakat, cerdas, dan pemberani memulai karirnya di BBC, Hanna Yusuf meninggal di usia 27 tahun,” tulis MCB dalam sebuah obituari di situs webnya.
BACA JUGA:Â Diintervensi Pemerintah, BBC Keluar dari Myanmar
“Kita milik Allah dan kepada-Nya kita kembali. Kami berdoa semoga Allah memberi Hanna derajat tertinggi di surga dan melimpahkan kedamaian dan kesabaran kepada keluarganya,” lanjut pernyataan tersebut.
Siapakah Hanna Yusuf?
Yusuf adalah seorang reporter untuk situs web BBC News.
Dia lahir di Somalia pada tahun 1992. Yusuf pindah ke Inggris bersama keluarganya setelah tumbuh besar di Belanda.
“Hanna lahir di Somalia, tetapi datang ke Inggris pada usia 5. Menghadiri sekolah dan universitas di London sebelum memulai karirnya yang menjanjikan di media,” tulis MCB.
Yusuf menulis untuk situs web BBC News, bekerja sebagai produser berita TV, dan sebelumnya menulis untuk Guardian, the Independent, dan Times.
“Jurnalis yang cerdas telah meliput sejumlah profil tinggi dan kisah-kisah melanggar. MCB memiliki nasib baik untuk bekerja dengannya,” imbuh MCB.
Baru-baru ini, sebelum dia dinyatakan meninggal secara tiba-tiba di usia muda, Yusuf terlibat dalam penyelidikan kondisi kerja di toko-toko Costa Coffee. Dia berhasil mengungkap soal penolakan manajer Kopi Costa untuk membayar cuti sakit kepada karyawannya.
“Dia adalah mercusuar kesuksesan dan sumber kebanggaan bagi begitu banyak orang, dan kematiannya akan disesali oleh semua orang.”
Dunia Berduka atas Meninggalnya Wartawan Muslim Wanita asal Somalia, Hodan Nalayeh
Yusuf menguasai enam bahasa termasuk Somalia, Arab dan Belanda. Direktur editorial BBC News Kamal Ahmed menyatakan, Yusuf merupakan “salah satu bintang paling cerdas”.
Lauren Laverne yang bekerja dengan Yusuf ketika magang di publikasi perempuan The Pool, mengatakan bahwa dirinya ‘benar-benar patah hati’ atas kematian rekannya itu.
Sementara itu pihak keluarga Yusuf telah merilis sebuah pernyataan: “Sementara kami berduka atas kehilangannya, kami berharap warisan Hanna akan berfungsi sebagai inspirasi dan suar bagi rekan-rekan rekannya dan bagi komunitasnya serta ingatannya yang bermakna dan orang-orang yang telah ia sentuh selama bertahun-tahun hidup di sana..” []
SUMBER: ABOUT ISLAM | DAILY MAIL