SEORANG wanita yang menolak diajari perawat cara menyusui diduga mencekik bayinya sendiri yang berumur 15 hari sampai mati. Hal ini trejadi karena dia menyusui bayinya dengan cara berbaring.
Menurut Today Online , ibu asal Singapura itu menjalani operasi caesar pada 17 Agustus 2018. Diai tu mengatakan kepada perawat di Rumah Sakit Wanita dan Anak-Anak KK (KKH) bahwa ia ingat bagaimana cara menyusui karena dia sebelumnya sudah mempunyai anak.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Dokter soal Kondisi Penyebab Irish Bella Kehilangan Bayi dalam Kandungan
Sang ibu mengatakan dia belajar dua metode menyusui di KKH setelah melahirkan untuk pertama kalinya. Dia menyelipkan bayi di bawah lengannya, dan berbaring di kasur berdampingan dengan bayi itu.
Para perawat yang mengamati cara menyusui ibu itu memutuskan untuk mengambil bayi dari wanita itu karena dia akan tertidur dengan bayi di lengannya.
Pada tanggal 1 September, ketika bayinya baru berumur 15 hari, wanita itu harus bangun di tengah malam untuk menyusui bayinya. Dia menggunakan metode berbaring miring.
Dia meletakkannya di tempat tidur di sebelah kirinya dan menyusui menggunakan payudara kirinya sementara lengan kirinya terbentang di atas kepalanya di bawah bantal. Dia kemudian tertidur sekitar satu jam dan bangun ketika suaminya akan ke toilet.
Ketika dia menggerakkan tangan kirinya untuk mengangkat putranya, ternyata ada muntah dan noda darah di kain bedong bayi itu. Wajah bayi itu berubah pucat dan muntah ditemukan di pipinya serta noda darah di lubang hidung kanannya.
Dia segera memanggil ambulans yang datang dan membawa bayi itu ke Rumah Sakit Umum Sengkang, di mana bayinya dinyatakan meninggal pada jam 5 pagi. Ini terjadi setelah upaya resusitasi yang gagal pada bayi, yang telah berada dalam kondisi kritis dan tidak bernapas.
Seorang konsultan ahli patologi forensik dengan Otoritas Ilmu Kesehatan mengatakan bahwa ada kemungkinan bayi tersebut mati lemas ketika ibunya tertidur saat menyusui. Namun, dia tidak dapat membuktikannya karena sesak napas.
“Seorang bayi bisa mati lemas ketika hidung dan mulutnya terhalang oleh bantal, atau orang lain,” katanya.
BACA JUGA: Benarkah Bentuk Perut Ibu Hamil Bisa Tentukan Jenis Kelamin Bayi?
Sementara itu, manajer perawat senior di KKH, Ms Teo, mengatakan bahwa dia tidak mendorong ibu untuk menyusui dengan menggunakan metode berbaring samping karena hormon relaksasi, oksitosin, dilepaskan saat menyusui.
“Karena beberapa ibu yang pulih dari luka operasi mungkin merasa metode ini lebih nyaman, penting bagi orang lain untuk berada di sana untuk mengembalikan bayi ke dalam ranjang jika ibunya tertidur,” katanya.
Jika Anda seorang ibu menyusui atau jika Anda mengenal seseorang yang menyusui bayinya, ingatlah untuk tidak menggunakan metode berbaring miring tanpa seseorang di sana untuk mengawasi Anda. []
SUMBER: WORLD OF BUZZ