DI suatu pagi, Abdullah bin Jahsy menyaksikan bagaimana Muhammad berada di atas Bukit Shafa sambil berteriak-teriak mengucapkan salam dan memanggil penduduk Makkah untuk menyeru kepada jalan kebenaran.
Penduduk Makkah pun berdatangan karena dipenuhi rasa penasaran ingin mengetahui mengapa Muhammad berbuat seperti itu. Melihat penduduk Makkah telah berkumpul, maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam mulai memanggil suku mereka masing-masing.
BACA JUGA: Mengenal Ummul Mukminin Zainab binti Jahsy
“Wahai kalian semua. Sekiranya aku mengabarkan bahwa di balik bukit ini ada sekelompok orang yang akan menyerang kalian, apakah kalian percaya kepadaku?” suara Rasullah terdengar lantang.
“Ya,” jawab penduduk Makkah hampir serempak.
Selama ini mereka telah memberi gelar ‘Al-Amin’, yang artinya dapat dipercaya, kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam karena kejujurannya. Maka, Rasulullah kemudian berkata, “Maka, janganlah kamu menyembah tuhan selain Allah, nanti kamu termasuk orang-orang yang diazab. Berilah peringatan kepada kerabat-kerabat terdekatmu (Muhammad), dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang beriman yang mengikutimu.” (Q.S. Asy-Syu’ara [26]: 213-215).
BACA JUGA: Doa Abdullah bin Jahsy Sebelum Perang Uhud
Mendengar ucapan Rasulullah, penduduk yang berada di bawahnya segera membubarkan diri. Sebagian membenarkan apa yang dikatakan Rasulullah, namun sebagian yang lain mengingkarinya. Termasuk yang membenarkan itu ialah Abdullah bin Jahsy.
Kata-kata Rasullah telah menawan hatinya yang telah tersentuh oleh hidayah Allah. la pun menyusul Rasulullah dan menyatakan keislamannya. []
Sumber: Para Abdullah di Sekitar Rasulullah/ Haeriah Syamsuddin/Khazanah Intelektual/ 2013