TURKI — Merokok telah terbukti memberi dampak buruk bagi kesehatan.Namun, masih banyak orang yang belum mampu menghentikan kebiasaan tersebut. Berbeda dengan penduduk desa Haydarbeyli. Tak satu pun penduduk desa di Turki itu yang merokok.
Di Haydarbeyli, 180 warga Haydarbeyli, sebuah desa di Anatolia, tidak merokok. Bahkan, segelintir dari mereka yang dulu merokok, kini telah berhenti. Desa di Anatolia itu benar-benar bebas dari asap rokok.
BACA JUGA: Apa yang Terjadi dengan Tubuh Anda Ketika Anda Berhenti Merokok?
Salah satu warga, Muhsin Varol, mengatakan dia merokok selama lebih dari 13 tahun sebelum memutuskan untuk berhenti dari kebiasaan itu.
“Saya berhenti merokok, sama seperti semua penghuni di sini. Kami juga mengatur jalan-jalan kelompok siang dan malam agar tetap sehat,” kata Varol.
Kepala desa, Rifat Eraslan, mengatakan, “setiap penduduk desa saling mendukung untuk menyingkirkan kebiasaan berbahaya ini. Presidensi Turki juga mendukung kampanye anti-merokok kami.”
Yasin Uğurlu, warga lainnya, memutuskan untuk berhenti merokok setelah memiliki kebiasaan ini selama empat tahun.
“Semua orang tahu betul tentang bahaya merokok yang bisa ditimbulkan, tetapi kebanyakan orang memilih untuk mengabaikannya.”
“Namun, di Haydarbeyli, kami memilih untuk tidak merokok. Saat ini, semua orang senang. Rumah, mobil, dan jalanan kita tidak berbau rokok. Kami tidak ingin ada orang yang datang ke sini dari tempat lain untuk merokok di desa kami. Ketika ada tamu, para perokok tidak merokok karena merasa malu. Anda tidak dapat menemukan satu pun batang rokok di desa kami,” lanjut Uğurlu.
Dalam pengakuan dan apresiasi resmi atas upaya-upaya lokal ini, presiden provinsi Yeşilay, Halil İbrahim Coşkun, mengunjungi desa tersebut. “Fantastis Haydarbeyli mendengar panggilan kami. Saya pribadi ingin mengucapkan terima kasih atas keputusan mereka. Saya berharap banyak orang akan mengikuti contoh yang telah mereka tentukan dan kita akan menyingkirkan kebiasaan merokok sama sekali,” kata pejabat itu.
Menurut Daily Sabah, diperkirakan ada 3,3 miliar perokok di seluruh dunia dan setiap tahun hampir lima juta orang kehilangan nyawa karena penyakit yang berkaitan dengan merokok. Perokok berisiko tinggi terkena penyakit saluran pernapasan bagian atas, faringitis kronis, radang tenggorokan, infeksi berulang, kelainan pita suara pada wanita, kanker tenggorokan, bronkitis berulang, pneumonia, emfisema, paru-paru, dan jenis kanker lainnya.
BACA JUGA: 4 Madzhab yang Mengharamkan Rokok
Perokok 13 hingga 22 kali lebih mungkin menderita kanker paru-paru dibandingkan dengan yang bukan perokok. Risiko terkena kanker gingiva adalah 5 hingga 14 kali lebih tinggi, sedangkan kanker lidah adalah 4 hingga 33 kali, dan kanker tenggorokan adalah 7 hingga 16 kali lebih tinggi.
Menurut sebuah artikel tahun 2006 yang diterbitkan oleh British Medical Journal, tingkat merokok umumnya tinggi di negara-negara Muslim. Di tingkat tertinggi tercatat di antara laki-laki yang ditemukan di Yaman (77%) dan di Indonesia (69%). Yaman juga memiliki prevalensi merokok tertinggi di kalangan perempuan, di mana hampir sepertiga ditemukan merokok.
Studi ini melaporkan bahwa negara-negara Muslim lain dengan tingkat merokok tinggi adalah Tunisia (62% pria), Guinea (59% pria) dan Turki (51% pria). []
SUMBER: DAILY SABAH | ABOUT ISLAM