BANDUNG–Tidak hanya mengawasi kasus Korupsi, Lembaga Anti Korupsi Republik Indonesia (LAKRI) juga mendorong pertumbuhan potensi agribisnis di seluruh wilayah nusantara.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk kesiapan Lakri dalam membangun organisasi di daerah-daerah. Dewan pertimbangan LAKRI, Fifi Sopiah mengatakan perkembangan pariwisata, budaya dan perdagangan di setiap daerah memiliki potensi yang bisa dimanfaatkan secara ekonomis.
Dia menilai Indonesia sangat berpotensi dalam komoditi perdagangan khususnya di sektor agribisnis.
BACA JUGA: Lucu, Koruptor Beli Ini dari Hasil Korupsi Miliaran Rupiah
“Meskipun kita ini, namanya lembaga antikorupsi tapi bisa juga mengembangkan di bidang lain. Alasannya, harus ada yang menopang ekonomi dalam suatu organisasi,” katanya kepada wartawan di Imah Vila Hill, Kabupaten Bandung, Ahad (13/10/2019).
Selain itu, dalam keanggoataan, masing-masing memiliki keahlian tertentu sehingga diharapkan memalui sektor agribisnis mampu mendorong LAKRI ke kancah internasional khususnya membawa nama harum Indonesia sekaligus membantu mensejahterakan masyarakat Indonesia.
“Sebagai lembaga antikorupsi ini, meski memiliki progran baru di bidang agribisnis kita tetap konsisten memberantas korupsi,” tegasnya
Salah satu potensi agrobisnis yang bisa dikembangkan yakni beras terutama di Karawang, Jawa Barat yang memiliki kualitas ekspor. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan akan mengembangkan trend bisnis saat ini yaitu kopi asal Jawa Barat.
BACA JUGA: 2 Kali Terjerat Korupsi, Bupati Kudus Bisa Dituntut Hukuman Mati
Tak kalah menarik, kata Fifi, bisnis furniture dengan bahan baku dari eceng gondok, salah satu varietas komoditi agrobisnis Jawa Barat sudah tembus manca negara.
“Furniture berbahan eceng gondok ini sudah diekspor ke Libya,”ujarnya
LAKRI juga akan mempromosikan berbagai karya desainer busana lokal dengan memamerkan batik Megamendung, Cirebon.
“Batik Megamendung ini sudah banyak yang pesan di Uzbekistan,” imbuhnya.
Ke depan, lanjut Fifi, LAKRI secara masif akan memberikan pelatihan sesuai dengan potensi daerah masing-masing.
“Masing-masing daerah itu kan potensinya berbeda-beda, ya hasil buminya juga berbeda-beda dari hasil maupun komoditi yang lain pun juga berbeda-beda di situlah LAKRI akan memberikan pelatihan bagi mereka,” tutup Fifi. []
REPORTER: SAIFAL