TURKI–Banyaknya konflik dan permasalahan yang menimpa bangsa-bangsa Muslim di kawasan Asia menarik perhatian diaspora mahasiswa Muslim di Turki. Melalui platform South Asian Youth Organization (SAYO), para mahasiswa Muslim dari kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara itu kemudian menggelar pertemuan mahasiswa lintas negara.
Pertemuan tersebut mengangkat tema “The Importance of Islamic Solidarity between Neighbouring Countries in South Asia and Southeast Asia” yang bertempat di Kantor Pusat ESAM (Ekonomik ve Sosyal Araştırmalar Merkezi) di Balgat, Ankara, Turki pada Ahad (13/10/2019).
BACA JUGA: Pengakuan Warga Haydarbeyli, Desa di Turki yang Bebas Asap Rokok
Presiden SAYO, Ashequr Rahman Saykat dari Bangladesh menyatakan pentingnya persatuan dan solidaritas ummat di antara diaspora Muslim, khususnya pelajar Asia Selatan dan Asia Tenggara.
“Bangsa Muslim sebenarnya memiliki banyak kesamaan budaya, nilai dan cara pandang. Melalui pertemuan ini diharapkan diaspora lintas negara saling mengenal satu sama lain dan peduli terhadap permasalahan umat Islam di kawasan,” ucap Saykat.
“Saat ini memang kita semua adalah pelajar, tetapi di masa depan kita akan menjadi pemimpin di negara kita masing-masing”, kata mahasiswa Master of Agriculture – Ankara University tersebut.
Terkait masalah Rohingya, Wakil Presiden SAYO, Abdhusukkur dari Myanmar angkat bicara menyatakan pendapatnya, “Terjadi penindasan sistematis dan kejahatan genosida yang menimpa bangsa Rohingya. Jika dibiarkan sendirian kami tidak mampu berbuat banyak untuk melawan”.
“Dengan adanya dukungan diaspora lintas negara dari SAYO, saya yakin advokasi isu Rohingya akan menguat di level internasional”, ujar Abdhusukkur.
Wakil Presiden SAYO lainnya, Esmail Adil Sumagka dari Filipina menjelaskan pandangannya tentang perjuangan Bangsamoro. “Bangsamoro telah melakukan perlawanan pada kolonialisme terpanjang di dunia yaitu selama 500 tahun. Saat ini kami sedang memperjuangkan keadilan ekonomi dan pembangunan yang lebih baik untuk Bangsamoro”, imbuhnya.
BACA JUGA: Erdogan Imbau Pejabat Turki Pakai ‘Mobil Rakyat’
“Saya juga yakin bahwa mahasiswa Moro yang berada di Turki akan menjadi intelektual Muslim yang akan membangun kemajuan Mindanao di masa depan”, tegasnya.
Terkait dengan visi global perjuangan SAYO, Ketua Majelis Pertimbangan KAMMI Turki, Adhe Nuansa Wibisono menyatakan dukungannya. “KAMMI Turki mendukung platform perjuangan SAYO untuk membangun solidaritas ummat antar kawasan. Masalah Rohingya, Bangsamoro, Kashmir, Uighur dan Palestina adalah masalah bersama umat Islam.”
“Kita bersama-sama menyatakan dukungan dan solidaritas terhadap perjuangan bangsa-bangsa Muslim di Asia dan seluruh dunia,” tutup Adhe.
SAYO adalah organisasi mahasiswa Muslim Asia Selatan dan Asia Tenggara yang didirikan di Ankara pada 24 April 2012. Saat ini SAYO memiliki keanggotaan lintas negara dari Bangladesh, India, Myanmar, Filipina dan Indonesia. []
KIRIMAN: ADHE NUANSA WIBISONO