SUDAH seharusnya para ibu maupun calon ibu belajar menjadi shalihah dari para muslimah yang Allah cintai. Salah satunya ialah mengambil hikmah dari kisah wanita shalihah, Ummu Sa’ad atau ibu dari Sa’ad bin Muadz.
Pada saat detik-detik kepergian Sa’ad bin Muadz kepangkuan Allah, Rasulullah masuk menjenguk Sa’ad yang sedang sekarat. Beliau kemudian berkata, “Semoga Allah membrikan balasan baik padamu sebagai pemimpin suatu kaum. Kau telah menunaikan apa yang telah kau janjikan, dan Allah pasti menunaikan apa yang ia janjikan kepadamu,” (Al-Arnauth berkata, “Para perawinya tsiqah.” Diriwayatkan Ibnu Sa’ad dalam Ath-Thabaqat (III/2/9)).
Arsy Ar-Rahman terguncang karena kametian Sa’ad bin Muadz.
Nabi bersabda, “Arsy Ar-Rahman terguncang karena kematian Sa’ad bin Muadz.” (Muttafaq’alaih; dari Jabir. Muslim dan Ahmad meriwayatkan hadits ini dari Anas).
Diriwayatkan dari Asma binti Yazid bin Sakan, ia berkata, “Saat Sa’ad bin Muadz meninggal dunia, ibunya berteriak lalu Nabi bersabda, “Apakah air matamu tidak berhenti mengalir dan kesedihanmu hilang jika anakmu menjadi orang pertama yang membuat Allah tersenyum dan Arsy terguncang karena kematiannya?” (Diriwayatkan At-Thabrani. Para perawinya adalah perawi-perawi kitab shahih).[]
Sumber: Biografi 35 Shahabiyah Nabi/Karya: Syaikh Mahmud Al-Mishri