AMAL yang disebut baik adalah amal yang disertai ketaatan dan keikhlasan. Kelasnya, amal yang ditujukan untuk meraih ridha Allah semata; amal yang tidak dilekati noda riya, sikap ingin dipuji atau dicela orang lain. Noda-noda tersebut pda hakikatnya merupakan penyakit hati yang muncul akibat diri selalu mengikuti nafsu.
Karenanya, siapapun yang membersihkan hatinya dari penyakit ini meskipun amalnya sedikit, ia menjadi orang yang lebih baik daripada orang yang tidak membersihkan hatinya meskipun banyak amalnya. Sebab, amal sedikit yang diterima oleh Allah lebih baik daripada amal banyak yang tidak diterima. Allah berfirman,
“Barangsiapa mengehendaki kemuliaan, milik Allah semua kemuliaan. KepadaNya perkataan yang baik naik dan amal yang shaleh dinaikkan oleh-Nya. Sementara, orang yang merencanakan kejahatan, bagi mereka siksa yang keras. Rencana jahat mereka akan hancur.” (QS. Fathur : 10)
Bayangkan dirimu ingin memberi hadiah kepada seseorang yang telah menolongmu. Mana yang lebih baik, memberinya banyak baju yang murah atau memberinya sebuah baju yang mahal atau permata yang ukurannya kecil tetapi bernilai tinggi? Tentu saja, permata akan membuat hati si penerima lebih senang daripada baju banyak yang harganya murah. Wallahu ‘alam.[]
Referensi: Mengaji Tajul Ar’us Rujukan Utama Mendidik Jiwa/Karya: Ibnu Athaillah/Penerbit: Zaman