ALQURAN merupakan kitab yang berisi pedoman hidup umat manusia. Di dalamnya tercangkup semua aspek kehidupan termasuk ilmu pengetahuan. Tak terkecuali ilmu kedokteran.
Dikutip dari Buku Pintar Sains dalam Alquran, berdasarkan sebuah riwayat, seorang ulama menyebut bahwa Allah telah menghimpun seluruh ilmu kedokteran hanya dalam setengah ayat dari Alquran.
BACA JUGA: Masa Berjayanya Kedokteran Islam (1)
Diriwayatkan, Khalifah Harun ar-Rasyid memiliki seorang dokter nasrani yang hebat. Suatu ketika, dokter itu berkata kepada salah seorang ulama, “Tak satu pun dalam kitab suci kalian yang berkaitan dengan (red. ilmu) kedokteran. Ilmu itu ada dua, ilmu tentang tubuh dan ilmu tentang agama.”
Ulama itu berkata, “Allah telah menghimpun seluruh ilmu kedokteran hanya dalam setengah ayat dari kitab suci-Nya.”
“Ayat apa itu?’ tanya dokter Nasrani.
Ulama menjawab, “Yaitu firman-Nya, “Makan dan minumlah, dan jangan berlebihan.” (QS Al-A’raf: 31)
Kemudian dokter itu berkata, “Dan tak satu pun riwayat dari Rasul kalian tentang kedokteran.”
“Rasul kami telah menghimpun ilmu kedokteran dalam satu kalimat yang singkat.”
“Apa itu?’
Ulama itu menjawab, “Rasulullah bersabda, ‘Tidaklah seorang anak Adam mengisi sebuah bejana yang lebih buruk dari perutnya. Cukuplah bagi anak Adam untuk makan beberapa suap makanan sekedar untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak maka sepertiganya untuk makanan, sepertiganya untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk udara (napas).” (HR Ibnu Majah)
Riset ilmiah membuktikan bahwa kegemukan (obesitas) dapat membahayakan tubuh manusia. Hasil sensus sebuah perusahaan asuransi di Amerika Serikat menyimpulkan, bahwa semakin panjang garis lingkar perut, makan semakin pendek garis umur. Laki-laki yang lingkar perutnya lebih besar daripada lingkar dadanya, maka potensi kematiannya akan semakin besar.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan umat Muslim untuk menyeimbangkan pola makan dan minum, dan tidak berlebihan dalam keduanya. Ia juga melarang untuk mengisi lambung dengan makanan secara penuh, karena dapat merusak tubuh dan termasuk pemborosan. Pelakunya dianggap sebagai orang-orang mubazir yang dicap Allah sebagai saudara-saudara setan.
Allah berfirman, “Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (QS Al-Isra’: 27)
Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda, “Termasuk sikap berlebihan jika kau makan saat kau ingin makan.” (HR. Hakim)
Rasulullah juga bersabda kepada Abu Juhfah saat ia bersendawa, “Pendekkan sendawamu dari kami, karena manusia yang paling panjang rasa laparnya di hari kiamat adalah yang paling sering kenyang di dunia.” (HR. Tirmidzi)
BACA JUGA: Ini Alasan dr Zaidul Akbar Amalkan Jurus Sehat Rasulullah
Sahabat Nabi, Umar berkata “Janganlah sekali-kali kalian terlalu kenyang dalam makan dan minum, karena dapat merusak tubuh, menimbulkan penyakit dan membuat malas untuk salat. Kalian harus berhemat dalam keduanya (makan dan minum), karena itu lebih baik bagi tubuh dan jauh dari sikap boros. Allah membenci orang yang sejahtera dan gemuk. Seorang laki-laki tidak akan binasa sampai ia mengutamakan syahwatnya daripada agamanya.” (Riwayat Abu Nu’aim)
Allah SWT berfirman:
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.” (Al-Furqan: 67)
Makna boros adalah mengeluarkan sesuatu yang lebih dari kebutuhan. Sebagaimana sabda Rasulullah, “Termasuk sikap boros jika kau makan setiap kali kau ingin makan.” (HR. Baihaqi)
Jika islam melarang sikap boros dan berlebihan maka Islam juga melarang sikap bakhil dan kikir. Karena itu, umat Islam harus bersikap seimbang dalam urusan makan, minum, berpakaian, dan hal-hal yang berhubungan dengan pembelanjaan. []
Referensi: Buku Pintar Sains dalam Alquran/Karya: Nadiah Tayyarah/Penerbit: Zaman/Tahun: 2013