DALAM kehidupan sehari-hari tidur merupakan hal yang sangat penting. Setelah beraktivitas seharian penuh, maka ketika malam mulai hadir saatnya kita menunaikan hak tubuh ini untuk beristirahat. Setiap manusia memerlukan istirahat dan tidur. Termasuk Rasulullah SAW, sebagi seorang Nabi Allah yang telah dimuliakan, beliau pun membutuhkan tidur untuk mengembalikan stamina tubuhnya. Namun sedikit dari kita yang tahu bagaimanakah sebenarnya Rasulullah tidur?
Ubai bin Ka’ab menuturkan kepada kita bhwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Jika di antara kamu mendatangi pembaringannya, hendaklah mengibaskan ujung kainnya untuk membersihkan kasurnya serta sebutlah nama Allah. Sebab ia tidak tahu kotoran apa yang melekat pada kasurnya itu sepeninggalannya. Jika hendak berbaring, hendaklah berbaring dengan bertelekan pada rusuk kanan. Dan hendaklah mengucapkan, ‘Maha Suci Engkan ya Allah, ya Rabbi dengan menyebut namaMu aku meletakkan tubuhku, dan dengan namaMu juga aku mengangkatnya kembali. Jika Engkau mengambil ruhku (jiwaku), maka ampunilah untuknya dan apabila Engkau melepaskannya, maka peliharah ia, sebagaimana Engkau memelihara hamba-hambaMu yang shalih’.” (HR. Muslim)
Di antara bimbingan yang beliau ajarkan kepada setiap Muslim dan Muslimah adalah,
“Jika kamu mendatangi pembaringanmu, hendaklah berwudhu sebagaiman engkau berwudhu untuk shalat, kemudian berbaringlah dengan bertelekan pada rusuk kananmu.”
Diriwayatkan dari Aisyah r.a. ia berkata, “Setiap kali Rasulullah SAW hendak tidur di pembaringannya pada tiap malam, beliau merapatkan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membaca Qul Huwallahu Ahad, Qul A’udzu birabbil Falaq, dan Qul A’udzu birabbin Nas. Kemudian beliau mengusap tubuh yang dapat dijangkau oleh kedua telapak tangannya tersebut. Dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukannya sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari)
Anas bin Malik meriwayatkan, “Setiap kali Rasulullah hendak tidur di pembaringannya, beliau selalu berdo’a, “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan, minum dan memberi kami kecukupan dan memberi kami tempat berteduh. Betapa banyak orang yang tidak memberikan kecukupan dan tempat berteduh baginya.” (HR. Muslim)
Dari Abu Qatadah berkata, “Sesungguhnya bila Nabi SAW beristirahat dalam perjalanannya di malam hari, niscaya beliau berbaring dengan bertelekan rusuk kanan beliau. Dan apabila beliau beristirahat menjelang waktu shubuh , niscaya beliau tegakkan lengan dan beliau letakkan kepada di atas telapak tangan.” (HR. Muslim)
Begitu kiranya gambaran bagaimana Rasulullah tidur. Semoga kita bisa meneladani segala aktivitas beliau dalam kesehariannya. []
Sumber : Sehari di Kediaman rasulullah/Abdul Malik bin Muhammad al-Qasim