Oleh: Fibra Wijaya
fibrawijaya@gmail.com
SALAH satu tujuan kita di dunia ini adalah istiqamah berada di dalam jalan hidayah. Itulah doa yang selalu kita panjatkan setiap kali melaksanakan shalat. Karena hidayah adalah hal berharga yangg sangat penting menjadi penentu hasil akhir dari kehidupan kita.
Iblis adalah makhluk yang telah mengikrarkan diri untuk terus menggoda manusia dari jalan hidayah. Ia akan hiasi manusia dari berbagai arah agar hati-hati mereka memiliki keraguan atas kebesaran Rabbnya.
BACA JUGA: Awal Mula Iblis Memusuhi Manusia
Menjadi santri adalah ikhtiar paling maksimal untuk menjaga hati agar tetap meneguk manisnya hidayah. Aktivitas dari bangun tidur sampai tidur kembali tidak lepas dari mencari Ridho Allah ta’ala.
Menjadi ahli ilmu saja tidaklah cukup, karena iblis lebih ahli dari kita. Ia lebih dulu merasakan surga daripada kita. Ia lebih melihat kebenaran dan kebesaran Allah daripada kita, namun ia menjadi ahli neraka karena ada sifat yg sangat dibenci Allah yang kita semua haruslah menjauhinya, yaitu sombong.
Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan orang lain. Sifat ini yang sedang diusahakan iblis untuk merasuki hati manusia. Karena jika manusia berhasil mengamalkan dan menjaga sifat sombong dalam diri mereka, maka neraka telah menjadi tempat berkumpulnya dengan iblis laknatullah alaih.
BACA JUGA: Dialog Rasulullah SAW dengan Iblis
Oleh karena itu, menjadi hamba Allah tidaklah cukup hanya mengalamalkan amalan tanpa didasari keikhlasan dan kerendahan hati.
Jadilah hamba yang ikhlas dan mencari Ridho-Nya. Jagalah hati dari butir-butir kesombongan, agar tidak menjadi sahabat iblis di Neraka. Dan salah satu cara menjaga hati agar tidak sombong adalah dengan melihat kebesaran ciptaan Allah di sekeliling kita. Dengan itu kita akan menyadari betapa kecil dan rendahnya kita di hadapan Allah Sang Pencipta.
*Pesan Ust Fibra Wijaya dalam nasihatnya di apel pagi sebelum santri-santri berangkat ke sekolah. Tiada hari tanpa nasihat, karena memang agama adalah nasihat.
RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.