KADANG, kisruh rumah tangga, terjadi bukan karena ada pihak ketiga.
Muncul pihak ketiga, biasanya ada sebab, yang itu sering tidak disadari dari awal. Ketika sadar, masalah sudah membesar, ibarat kebakaran, api sulit dipadamkan.
Pihak ketiga hadir, bisa di pihak suami atau istri. Peluang keduanya, sama besar, dimana informasi sangat mudah diakses. Hubungan dengan siapapun tiada penghalang.
BACA JUGA:Â Usia 50 Tahun Tuh Tua Banget ya?
Suami maupun istri, tidak akan terjerumus, jika keduanya mahir mengelola segala konflik yang baru muncul. Komunikasi sehat dan berkomitmen, bersama merawat perkawinannya.
Saling memahami keadaan pasangan, tidak memaksakan kehendak dan standarnya kepada pasangan.
Pengaruh medsos memang luar biasa. Contoh, memahami makna “me time”.
Sebelumnya, mungkin tak terpikir dalam benak seorang istri tentang “kapan me time”, karena dia menikmati ritmenya selama ini. Pembahasan di medsos tentang me time, membuatnya berpikir dan mengiyakan pendapat orang lain tentang me time.
Dia lupa, bahwa kehidupan setiap keluarga tidak sama.
Ada keluarga yang dilimpahi materi, sehingga bisa memilih me time dengan biaya besar.
Ada keluarga yang untuk memenuhi kebutuhan makan, pun masih sulit. Bagaimana bisa menikmati me time dengan cara yang sama dengan keluarga berkecukupan?
BACA JUGA:Â Bahaya Ujub
Ini salah satu contoh peluang masuknya orang ketiga, yang dituduh sebagai sumber kehancuran perkawinan.
Menyalahkan wanita?
Tidak! Karena saya wanita, tentu tidak mau disalahkan.
Kalau mencari sebab, tujuannya bukan mencari siapa yang salah, tapi mencegah sebelum terjadi atau menemukan solusi, jika sudah terjadi. []