Oleh: Hanin Jayyid
islamimediajatinangor@gmail.com
LAGI-lagi dunia hiburan Korea Selatan kembali berduka. Siapa yang tak kenal dengan Sulli? Mantan personel grup f(x) dengan nama asli Choi Jin-Ri ini memutuskan untuk mengakhiri hidupnya pada Oktober silam. Sontak hal ini membuat para penggemar K-Pop terkejut dan menangis terhemek-mehek.
Sulli ditemukan oleh managernya dalam keadaan gantung diri di lantai 2 rumahnya, pada Senin (14/11/2019) pukul 15.21 waktu setempat. Dengan fenomena bunuh diri Sulli, semakin banyak dan menambah daftar artis Korea yang bunuh diri. Mengapa hal ini bisa terjadi?
BACA JUGA: Orang yang Bunuh Diri Alami 3 Kali Penderitaan, Apakah Itu?
Di balik gemerlapnya panggung hiburan, terlepas dari canda tawanya dan keramahannya di depan fans, ternyata artis yang bergabung dengan SM Entertainment itu mengalami depresi berat sehingga mendorongnya untuk bunuh diri.
Ditambah banyaknya komentar buruk dari para hatters dan tekanan bertubi-tubi yang ia dapatkan, membuatnya mengidap serangan panik dan fobia sosial. Sebelum bunuh diri pun Sulli sempat melakukan live di akun Instagramnya. Di dalam video itu ia memperlihatkan mata yang bengkak sambil menggigit ibu jari disertai wajah ketakutan.
Segala kecantikan, popularitas, uang banyak dan segala kenikmatan hidup, tidak membawa kebahagiaan bagi Sulli. Yang ada malah depresi yang ujung-ujungnya Suicide alias bunuh diri. Inilah kekurangan para idol. Sebenarnya ada 2 hal yang tidak dimiliki oleh mereka, padahal hal ini begitu penting. Apakah itu?
Yup, apalagi kalau bukan iman dan takwa. Dua hal inilah yang penting dan akan menyelamatkan kita dari kecemasan dan depresi. Di dunia K-Pop juga, jika seorang artis sudah terikat kontrak, maka yang harus ia lakukan hanyalah kerja dan kerja. Bahkan bisa saja seorang artis bekerja dengan waktu 20 jam sehari, dengan waktu tidur yang tidak jelas.
Sekali lagi ya gaes, meski berlimpah harta dan popularitas tinggi, kehidupan model seperti ini gak akan membawa kebahagiaan hakiki. Tak kunjung memahami arti hidup ini dan kepada siapa kita harus berpasrah diri. Sehingga banyak dari mereka yang bunuh diri karena tak kuat menahan depresi.
Sebagai seorang muslim kita diajarkan untuk memahami pertanyaan dari manakah kita? Untuk apa kita dilahirkan? Dan kemana kita akan kembali?
Jelas jawabannya, Allah SWT yang menciptakan kita. Hidup di dunia untuk beribadah kepada-Nya dan setelah mati kita akan kembali kepada-Nya. Jawaban inilah yang sesuai dengan fitrah manusia, memuaskan akan dan membawa pada ketenangan hati, sehingga tidak ada lagi kamus depresi dalam kehidupan kita.
So, berbahagialah menjadi seorang muslim sejati sampai nanti mati. Takbir! []
RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.