ADA sebuah kota penting dalam jejak sejarah Islam yang tak pantas untuk dilupakan. Sebuah kota yang terletak di sebelah barat Uzbekistan, Asia Tengah. Kota yang dikenal dengan sebutan Wara’ an-Nahr (daerah yang bertengger di sepanjang sungai Jihun). Kota tersebut adalah Bukhara, yang secara bahasa memiliki makna lautan ilmu. Kota Bukhara menjadi pusat ilmu, budaya, dan agama. Yang demikian tak lain karena letak geografisnya yang terbilang strategis, yaitu berada di jalur Sutera. Sehingga banyak pedagang dari berbagai bangsa bertemu di Bukhara.
Ali Akbar Dehkhoda yang merupakan salah seorang sastrawan Iran menyebut Bukhara sebagai Gudang Pengetahuan. Begitupun dengan Jalaluddin Rumi yang mengungkapkan dalam puisinya “Bukhara sumber pengetahuan. Oh Bukhara pemilik pengetahuan”, sebuah ungkapan yang menggambrakan betapa kagumnya Rumi hingga menyanjungnya secara khusus. Bukhara juga memiliki arti penting bagi umat Islam khususnya karena dari tempat inilah lahir seorang ulama besar yang menyusun kitab hadist Shahih Bukhari.
BACA JUGA: Israel Akhirnya Buka Kota Orang Mati di Bawah Tanah Kota Yerusalem
Anda akan sangat terkesan jika melakukan Travel halal ke kota ini, karena Bukhara adalah museum kota, dengan sekitar 140 monumen arsitektur. Orang-orang telah mendiami wilayah sekitar Bukhara selama setidaknya lima ribu tahun, dan kota itu telah ada selama setengah dari waktu itu. Bahasa ibu mayoritas orang Bukhara adalah Tajik. Terletak di Jalur Sutra, kota ini telah lama menjadi pusat perdagangan, beasiswa, budaya, dan agama. UNESCO telah mendaftarkan pusat bersejarah Bukhara (yang berisi banyak masjid dan madrasah) sebagai Situs Warisan Dunia.
Kota Bukhara menyimpan banyak arsitektur peninggalan masa lampau yang tetap lestari sampai saat ini dan dapat di lihat dalam perjalanan Wisata Halal Anda, beberapa bangunan Arsitektur kota yang masih terjaga:
Masjid dan Menara Kalyan. Masjid Kalân (Masjid-i Kalân), bisa dibilang selesai pada 1514, Masjid ini mampu menampung dua belas ribu orang. Masjid Kalyan terdiri dari Dua ratus delapan puluh delapan tiang monumental berfungsi sebagai pendukung untuk atap multi-kubah galeri yang mengelilingi halaman Masjid. Sedang Menara Kaylan juga dikenal sebagai Menara Maut, sebagaimana menurut legenda itu adalah situs di mana penjahat dieksekusi dengan dibuang dari atas selama berabad-abad. Menara ini merupakan bagian yang paling terkenal dari ansambel, dan mendominasi pusat sejarah kota. Peran menara sebagian besar untuk tujuan tradisional dan dekoratif dimensinya melebihi batas fungsi utama menara, yang adalah untuk memberikan titik pandang dari mana muazin dapat memanggil orang untuk Sholat.
Mir-i Arab Madrassah (1535–1536). Pembangunan Madrasah Mir-i-Arab (Miri Arab Madrasah) dianggap berasal dari Sheikh Abdullah Yamani dari Yaman — disebut Mir-i-Arab — guru spiritual Ubaidullah-khan dan putranya Abdul-Aziz-khan. Ubaidullah-khan berhasil mengalahkan Iran dan mendapatkan tebusan yang besar untuk membangun bangunan ini. Di tengah lemari besi (gurhana) di Mir-i-Arab Madrasah terletak makam kayu Ubaidullah-khan. Di kepalanya terbungkus cetakan mentornya, Mir-i-Arab. Muhammad Kasim, mudarris (guru senior) dari madrasah (meninggal pada 1047 hijra) juga dimakamkan di dekat sini. Portal Miri Arab
The Lab-i Hauz (atau Lab-e hauz, Persia: لب حوض, artinya kolam) Ensemble (1568–1622) adalah nama daerah di sekitar salah satu dari sedikit hauz yang tersisa, atau kolam, di kota Bukhara. Kolam bertindak sebagai sumber air utama kota. Lab-i Hauz merupakan pusat dari ansambel arsitektur yang berasal dari abad ke 16 hingga 17. Ansambel Lab-i Hauz terdiri dari Madrasah Kukeldash abad ke-16, yang terbesar di kota, di sepanjang sisi utara kolam. Di sisi timur dan barat kolam terdapat rumah penginapan abad ke-17 untuk sufi keliling, dan madrasah abad ke-17. Pada kompleks ini juga terdapat patung logam Nasruddin Hodja, pria yang cerdas dan berhati hangat, merupakan legenda bagi anak – anak di kawasan Asia tengah.
Kompleks Arsitektur Bahoutdin adalah nekropolis yang memperingati Syaikh Baha-ud-Din atau Bohoutdin, pendiri tatanan Naqshbandi. Kompleks ini meliputi dahma (batu nisan) Bahoutdin, masjid Khakim Kushbegi, masjid Muzaffarkan, dan khanqah Abdul-Lazizkhan. Situs ini terdaftar pada daftar tentatif Situs Warisan Dunia UNESCO pada 18 Januari 2008.
Beberapa bangunan lainnya seperti mauseleum Chasma Ayud dan Mausoleum Ismail Samani, merupakan kompleks pemakaman pada abad ke 9 -10, yang merupakan makam pendiri dinasti Samanid Persia. Situs ini unik karena gaya arsitekturnya yang menggabungkan motif Zoroaster dan Islam. Terdapat juga makam ayah pendiri Pakistan, Muhammad Ali Jinnah, yang dikenal sebagai Mazar-e-Quaid di Karachi, dimodelkan setelah kuil
Beberapa bangunan Masjid peninggalan kebesaran kota Bukhara dapat Anda saksikan seperti masjid Masjid Magok-i-Attari, Masjid Mir Sayyid Ali Hamadani Syaikh pelindung lembah Khasmir, Char Minor (secara alternatif dieja Chor Minor, dan juga dikenal sebagai Madrasah Khalif Niyaz-kul) adalah sebuah bangunan yang terletak di jalur timur laut kompleks Lyabi Hauz. Struktur ini dibangun oleh Khalif Niyaz-kul.
Sebelum tentara Islam datang membawa dakwah, Bukhara adalah pusat pemujaan Anahita yang menganut agama Zoroaster yang menyembah api. Namun keadaan tersebut berubah ketika Ubaidillah bin Ziyad mampu menaklukkan Bukhara pada tahun 671 M.
BACA JUGA: Perjuangan Rasulullah di Kota Thaif
Ketika Bukhara menjadi sentra perdagangan, disitulah Bukhara semakin banyak dikenal orang. Sehingga pada era keemasan Dinasti Samanid, Bukhara menjadi kota lautan ilmu dan pusat intelektual Islam. Saat itu, di kota Bukhara mulai bermunculan madrasah-madrasah yang mengajarkan ilmu pengetahuan.
Saat itulah Dinasti Samanid mulai memperbaiki sistem pendidikan umum. Di setiap perkampungan didirikan sebuah sekolah. Keluarga yang kaya-raya mendidikkan putera-puterinya dengan sisitem home schooling atau sekolah di rumah. Anak yang berusia enam tahun mulai mendapat pendidikan dasar selama enam tahun. Setelah itu, anak-anak di Bukhara bisa melanjutkan studinya ke madrasah. Pendidikan di madrasah dilalui dalam tiga tingkatan, masing-masing selama tujuh tahun. Keseluruhan pendidikan di madrasah harus ditempuh selama 21 tahun. []