KETIKA Allah telah menuntun seseorang untuk kembali kepada jalanNya, maka mudah bagi Allah untuk melakukan itu. Termsuk narapidana wanita ini, kembali memeluk Islam setelah tiga tahun murtad.
Ia bernama Nia Kurniati, keinginannya untuk kembali memeluk agama Islam, diakuinya sudah terbesit sejak lama. Namun, ia mengaku belum menemukan waktu yang tepat. Dan kasus pembunuhan yang membuatnya mendekam di penjara Polres Depok, ternyata memberikan hikmah. Ia mengucapkan syahadat satu hari jelang Ramadhan.
Kasus yang membelitnya, diakui Nia membuat tekadnya semakin kuat untuk kembali menjadi muslimah. Ia pun meminta kepada ustadz di Masjid Polres Depok, Jawa Barat untuk menjadi saksi atas keislamannya. Ba’da Shalat Jumat, disaksikan para jamaah, Nia mengucapkan dua kalimat syahadat di aula Polres Depok.
Humas Polres Depok, Bagus Suwardi Sip mengatakan, Nia mungkin mengalami kegelisahan. Sampai akhirnya Nia mengatakan kepada Bagus, jika ia ingin kembali memeluk Islam. Saat itu, Bagus mengatakan kepada Nia, “Kalau kamu masuk Islam harus secara kaffah, bukan tanggung-tanggung. Jangan setengah- setengah.”
Bagus yang disapa Ayah oleh Nia, mengaku ikut bahagia dengan kembalinya Nia memeluk agama Islam. Paling tidak, kata Bagus, ia lebih gampang memberikan motivasi kehidupan agar Nia lebih tenang menjalani hidup. Bagus berharap, Nia dapat diberikan hidayah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Nia mengaku hatinya lega setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Ketika berdoa, ia merasa lepas tanpa beban. Keluarganya pun diakui Nia sangat mendukung keputusannya tersebut. Dan Nia pun mulai kembali berpuasa setelah tiga tahun absen.
“Sekarang ini saya sudah berpuasa lagi, setelah selama tiga tahun enggak berpuasa,” kata ibu satu anak ini di Polres Depok.
Nia berharap, di bulan suci Ramadhan ini ia dapat ampunan dosa dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala, dan dibukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya oleh orang-orang yang telah disusahkannya. Wanita 20 tahun itu juga berharap Ramadhan tahun ini menjadi bulan barakah untuk kehidupannya.
Kini Nia mencoba lebih dekat dengan Allah. Ia mencoba menjalankan ibadah puasa serta belajar shalat kembali, dua kewajiban yang ia selalu rindukan. Namun ia mengaku tak pernah lupa akan bacaan-bacaan shalat. Sebab, dari kecil Nia telah diajarkan shalat dan mengaji oleh kedua orangtuanya.
Lebih lanjut Nia mengatakan, dirinya akan mencoba memakai jilbab, untuk menjadi seorang muslimah yang kaffah sesuai tuntutan Islam. Ia mengaku menyesali perbuatannya yang telah keluar dari agama Islam.
“Kalau bisa nangis tiap hari nangis tiap hari. Tapi masalahnya air mata sudah kering,” ujarnya dengan wajah sendu.
semoga kisah ini menjadi pembelajaran untuk kita, bahwa Islam akan selalu membawakita pada syariat yang menyejukan, yang menuntun, dan jalan menuju kebhagiaan hakiki. Insyallah. []
Sumber: kisahmualaf