“MENDIDIK anak pahalanya lebih besar daripada pahala sedekah satu sha’ setiap hari.”
Sebuah hadis yang ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir bin Samurah ra., ini menunjukkan begitu pentingnya peranan orang tua dalam pendidikan anak.
Anak adalah amanah bagi setiap orang tua. Ia dititipkan untuk diasuh, dididik, dan dibimbing menjadi anak taat kepada agama; penerus risalah Islam, tangguh dan siap mengarungi kehidupan dunia.
BACA JUGA: Kisah Inspiratif Buat Para Ayah
Pendidikan anak bukanlah hanya tugas seorang ibu semata, walau pada kenyataannya ibu lah yang lebih banyak berinteraksi dengan anak. Namun pendidikan anak adalah merupakan tugas pertama dari seorang ayah, karena ayah adalah pemimpin keluarga. Ibu hanyalah pemimpin di bawah kepemimpinan seorang ayah.
Ayah, nama yang selalu muncul dalam sebuah keluarga tak hanya dituntut sebagai pencari nafkah, tetapi juga dituntut sebagai pendidik untuk anaknya.
Ayah, yang seharusnya menerapkan bersama konsep madrasatul uulaa buat anak-anaknya, bukan hanya kewajiban itu terus-terusan berada di pundak seorang ibu.
Ayah, yang seharusnya merujuk kepada the true role model Rasulullah, pada kenyataannya banyak yang belum bisa meniru dengan sempurna, setidaknya berusahalah semampunya memposisikan peran itu seperti yang dicontohkan Nabi.
Ali bin Abi Thalib, sahabat yang diasuh oleh Nabi Muhammad SAW dari kecil, tumbuh menjadi sosok sahabat yang cerdas, heroik, pantang mundur.
Masih ingatkah ketika pembesar musyrikin Quraiys menantang Ali bin Abi Thalib yang ketika itu masih berusia muda. Saat pembesar Musyrikin itu terkalahkan, ia masih sempat meludahi wajah Ali.
Ali pun diam beberapa saat. Sebagian sahabat bertanya atas sikapnya. “Aku tidak ingin membunuhnya lantaran amarahku”. Berjuang dan membela Islam itu didasari dengan kuatnya Iman, bukan kemarahan. Lihatlah sosok sahabat yang luar biasa yang dilahirkan berkat didikan Nabi.
Usamah bin Zaid di bawah didikan ayahnya, seorang sahabat Nabi yang merupakan anak angkat Rasulullah SAW, tumbuh menjadi pribadi yang berani, matang dalam bersikap.
Pernah diragukan oleh beberapa sahabat, karena menjadi panglima perang, di usia yang muda. Namun ia membuktikan, berhasil kembali dari medan perang dengan kemenangan gemilang.
BACA JUGA: Ayah, Janganlah Jadi Monster untuk Anakmu
Masih ingatkah, denga Anas bin Malik, sahabat kecil yang mendedikasikan hidupnya untuk melayani Rasulullah SAW. Dari didikan Rasulullah, Anas pun tumbuh menjadi sosok yang alim, ahli hadits, mufti (ahli pemberi fatwa hukum syariah),
Al-Qur’an juga menyebutkan beberapa kisah peran ayah dalam mendidik anaknya. Di antaranya adalah kisah Nabi Ibrahim, Nabi Nuh, Nabi Ya’qub, Luqman, Nabi Zakaria dalam mendidik dan membesarkan Maryam.
Lihatlah peran ayah yang begitu signifikan dalam mendidik anaknya, jaminan kebutuhan materi harus ditompang dengan jaminan mendidik anak-anaknya. Anak adalah nikmat Allah yang tak ternilai; sebuah amanah yang kelak akan meminta pertanggung jawabannya. []
RENUNGAN adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim tulisan Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari RENUNGAN di luar tanggung jawab redaksi Islampos.