HARI yang suram, basah dan berangin di Liverpool. Batu bata putih yang kian memuram menampakkan wajahnya, wajah masjid petama di Inggris yang lama tak tersentuh.
Bangunan ini hanya berjarak beberapa mil dari pusat kota Liverpool tetapi berbeda sekali dengan bangunan baru yang ada di sekelilingnya. Cat bangunan yang mengelupas, jendela yang ditutupi papan, menyeramkan.
BACA JUGA: Remaja Muslim Ini Terima Penghargaan dari Walikota di Inggris
Sebuah rumah, satu dari tiga bangunan yang bersebelahan pernah dimiliki oleh William Abdullah Quilliam, seorang pengacara sekaligus anak seorang pendeta Methodist.
Namun pada tahun 1887 saat Victoria berkuasa, ia menjadi orang Kristen pertama yang masuk Islam di Inggris.
William Henry Quilliam lahir kemudian memilih agama Islam setelah bepergian ke Maroko, dan mengganti namanya menjadi Abdullah.
Dua tahun kemudian ia membuka Institute Muslim Liverpool di Brougham, sebagai masjid dan pusat perkembangan komunitas Muslim.
Dia juga membuka sekolah dan panti asuhan untuk anak laki-laki dan anak perempuan.
Profesor Ron Geaves adalah penulis buku Islam di jaman Victoria. Profesor Ron memberikan materi mengenai Abdullah Quilliam di Pakistan Community Centre di Liverpool awal bulan ini.
“William Quilliam Abdullah dibesarkan sebagai seorang Kristen yang taat dan merupakan bagian dari Gerakan Temperance yang mengusung anti alkohol. Salah satu alasan dia tertarik kepada Islam adalah bahwa alkohol dilarang bagi umat Islam. Selain itu, ia juga memiliki keprihatinan teologis tentang Trinitas Kristen,” tutur Profesor Ron.
Quilliam mendapat pengakuan nasional dan internasional melalui berbagai tulisan dan ceramahnya tentang Islam dan Muslim. Bahkan bagian dari rumahnya diubah menjadi tempat penerbitan untuk tujuan ini.
Pada tahun 1894, gelar Syekh-ul-Islam-pemimpin umat Islam di Kepulauan Inggris, telah diberikan kepadanya oleh Khalifah Utsmaniyah terakhir, Sultan Abdul Hamid II. Dia juga ditunjuk menjadi Wakil Konsul Persia oleh Syekh.
Prof Ron Geaves menuturkan, “Dia royalis dan diakui oleh Ratu Victoria. Dia pernah mengirimkan salah satu bukunya tentang Islam, tampaknya.”
William Quilliam Abdullah adalah pendiri masjid pertama di Inggris
Pada saat penobatan putranya Raja Edward VII, Quilliam secara luas diakui sebagai pemimpin umat Islam di Kepulauan Inggris.
Prof Geaves menceritakan kesempatan ketika Quilliam, seperti Syekh-ul-Islam yang lain, mengenakan jubah panjang dan sorban, didampingi Walikota untuk menyambut tamu asing yang tiba di Inggris melalui pelabuhan di Liverpool. Mereka termasuk maharaja, royalty-pemegang kekuasaan dan pemimpin dunia.
“Ratusan tamu telah berkumpul di Aula Besar gedung Empire, termasuk pasukan asing. Ketika mereka melihat Quilliam, seluruh resimen militer Inggris menyambutnya dengan gema takbir.”
Quilliam telah bertanggung jawab untuk penyebaran Islam di Inggris pada era Victoria. Dia membantu mengubah hidup 600 orang di Inggris.
Mereka yang muallaf termasuk pemilik tanah kaya, Stanley dari Alderley di Cheshire, bangsawan Muslim pertama di Britania Raya. Ini juga terbukti kontroversial.
Prof Geaves: “Pada saat kematiannya (Lord Stanley), beberapa orang Kristen mempertanyakan apakah dia seorang Muslim. Mereka mengatakan bahwa dia telah membangun gereja di tanahnya dan karenanya tidak mungkin menjadi satu antara Islam dan Kristen.”
“Quilliam kemudian turun tangan dan mengatakan kepada mereka bahwa Stanley adalah seorang muslim, hanya saja sebagai pemilik tanah, ia menyediakan tempat ibadah bagi pekerja Kristen.”
Meskipun cukup kontroversial, Stanley dimakamkan dengan cara Islam. Quilliam sendiri yang memimpin doa di pemakamannya yang didirikan di serambi Masjid Brougham.
BACA JUGA: 5 Ulama Jawa Barat Berdakwah di Inggris
Sayang sekali, setelah kematian Quilliam di tahun 1932, masjid tersebut dijual. Pembelinya menggunakan masjid sebagai kantor catatan sipil.
Apalagi setelah itu, masjid ini tidak dipergunakan lagi dan hanya menjadi bangunan tua yang using. Dimana-mana banyak terdapat lubang dalam bangunan.
Akhirnya sekelompok Muslim dari Merseyside, berusaha memelihara kembali warisan dari Abdullah Quilliam. Masyarakat Merseyside ingin membuka kembali masjid dan penerbitan sebagai museum dan pusat warisan.
Ketua komunitas Ghalib Khan, mengatakan “Ini adalah tempat kelahiran Islam di Inggris. Kita membutuhkan sekitar 3,8 poundsterling untuk membangun kembali kejayaannya.” []
SUMBER: MUSLIMVILLAGE