JAKARTA–Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Malaysia Syed Saddiq akhirnya meminta maaf terkait insiden penyerangan terhadap suporter Indonesia. Ia mengaku telah mendapat informasi kebenaran terkait insiden itu.
“Saya penuh rasa rendah diri, saya ingin memohon maaf kepada rekan-rekan serumpun di Indonesia, saya memohon maaf karena tragedi yang berlaku (terjadi -red) beberapa hari lepas,” jelas Syed Saddiq dalam sebuah video yang diunggah di akun Twitter-nya @SyedSaddiq, Sabtu (23/11/2019).
BACA JUGA: Diduga Paksa Anak Mereka Berpuasa, Pasutri Asal Malaysia di Norwegia Kini Diadili
Syed Saddiq menjelaskan, kasus penyerangan terhadap suporter Indonesia tidak terjadi saat pertandingan sepak bola antara Timnas Indonesia dan Malaysia di Stadion Bukit Jalil pada Selasa (19/11) malam. Tapi terjadi 20 kilometer dari Stadion Bukit Jalalil pada dini hari.
“Kami telah mendapat pengesahan bahwa case pemukulan dan tragedi itu tidak berlaku di Bukit Jalil atau semasa perlawanan bola sepak, tapi berlaku pada 20 kilometer dari Stadion Bukit jalil pada pukul 03.00 pagi. Case ini melibatkan 1 warga negara Indonesia,” jelas menteri berusia 27 tahun itu.
Syed Saddiq pun meminta agar suporter Indonesia yang menjadi korban dalam insiden ini melapor dalam rangka pengusutan kasus. Ia memastikan pengusutan kasus ini berjalan secara adil bagi semua pihak.
“Kami memohon supaya rekan-rekan yang khususnya dipukul tampil kehadapan membantu siasatan ini. Kami memastikan keadilan tak kira warga Malaysia, Indonesia, ini tanggung jawab kami semua,” kata dia.
BACA JUGA: Meski Tahu Bakal Dilarang Israel, PM Mahatir: Malaysia akan Buka Kedubes di Palestina
Sebelumnya pada hari Jumat (22/11), Syed Saddiq mengungkapkan kasus penyerangan terhadap suporter Indonesia adalah hoaks. Ia mengaku telah berkoordinasi dengan pihak polisi Malaysia dan KBRI Kuala Lumpur.
Saat itu, ia juga belum menyinggung soal permintaan maaf. Permintaan maaf dari Malaysia ini dituntut publik Indonesia, sebagaimana yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi pada 5 September lalu kepada Malaysia saat terjadi insiden di Jakarta.
Meski demikian, pernyataan maaf Syeed Saddiq kali ini dianggap atas nama pribadi, bukan secara resmi dari pemerintah Malaysia. Tak seperti yang dilakukan Imam dengan berkirim surat atas nama pemerintah Indonesia kepada Malaysia. []