NORWEGIA–Beberapa waktu lalu video pembakaran Alquran dalam aksi demo anti-Islam di Kristiansand, Norwegia. Dalam video itu, seorang pendemo bernama Lars Thorsen, pemimpin organisasi sayap kanan Stop Islamisation of Norway (SIAN), yang hendak membakar Alquran tiba-tiba diserang oleh seorang pria muslim.
Tindakan pria muslim yang menyelamatkan mushaf Alquran dari aksi pembakaran itu menuai banyak pujian. Sebelumnya kabar yang beredar di media sosial menyebut pria muslim ini bernama Ilyas. Kendati sosoknya misterius, namun belakangan ini diketahui, pria tersebut bernama Qusay Rashed.
Siapakah dia?
BACA JUGA: Selamatkan Mushaf Alquran dari Aksi Pembakaran, Pria Ini Disebut Pahlawan Muslim oleh Warganet
Warganet memberikan banyak tanggapan dan membanjiri pria ini dengan berbagai pujian.
“Hadirin sekalian menghadirkan ke hadapan Anda, Sang Pembela Quran (Rashed),” tulis warganet di Twitter.
“Salutlah saudara,” tambahnya, menggunakan tagar #RealHeroOfTheMuslimUmmah.
Netizen lainnya menulis, “Orang yang melompat dari pagar dan menyelamatkan Alquran suci dari pembakaran dalam protes anti-Islam di Norwegia telah memenangkan hati jutaan umat manusia.”
Seorang netizen, Humza Asim melalui Twitter-nya mengatakan, ekstremis anti-Islam membakar Alquran di publik. Saat melakukan pembakaran dia malah dilindungi polisi. Sedangkan pria muslim yang mencoba menghentikan para ekstremis malah ditangkap polisi. Salut bagi pahlawan muslim ini!
Baik Thorsen and Rashed dilaporkan ditahan oleh pihak berwenang Norwegia atas insiden tersebut. Dilansir dari The New Arab, media Pakistan mengungkap bahwa Qusay Rashed adalah warga Palestina yang tinggal di Norwegia.
BACA JUGA: Protes Aksi Pembakaran Alquran, Warga Pakistan Bakar Bendera Norwegia dan AS
Insiden pembakaran Alquran tersebut telah menarik perhatian pemerintah Pakistan. Bahkan Kementerian Luar Negeri Pakistan memanggil Duta Besar Norwegia untuk menjelaskan masalah tersebut. Duta Besar Pakistan untuk Oslo juga diinstruksikan untuk menyampaikan protes Pakistan dan keprihatinan mendalam kepada pihak berwenang Norwegia atas insiden pembakaran Alquran tersebut.Turki juga mengutuk pembakaran Alquran tersebut.
“Kami berharap tindakan seperti itu dapat dicegah dan mereka yang bertanggung jawab akan diadili secepat mungkin,” kata Kementerian Luar Negeri Turki.
KBRI Oslo juga telah menyampaikan keprihatinan atas insiden pembakaran Alquran tersebut kepada Kementerian Luar Negeri Norwegia.
Warga Norwegia di media sosial dengan cepat segera menjauhkan diri dari SIAN.
“Kristiansand adalah kota untuk semua orang, dan kami menerima berbagai keragaman dan perbedaan. Tindakan seperti itu (pembakaran Alquran) merupakan tindakan provokatif dan disesalkan,” kata Walikota Kristiansand Harald Furre kepada penyiar nasional Norwegia NRK dalam sebuah wawancara. []
SUMBER: THE ARAB NEWS