PADA saat delegasi Kristen Najran sampai di tempat Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, maka pendeta-pendeta Yahudi itu datang menemui mereka, dan langsung terlibat cekcok dengan mereka di hadapan Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam.
Rafi’ bin Huraimalah berkata, “Kalian tidak mempunyai pegangan.”
Rafi’ bin Huraimalah mendustakan Isa bin Maryam dan Injil.
Seorang delegasi Kristen Najran angkat bicara kepada orang-orang Yahudi, “Kalian tidak memiliki pegangan.”
BACA JUGA: Rasulullah dan Uang 8 Dirham
Dia juga mengingkari kenabian Musa dan kafir kepada Taurat.
Allah Ta’ala menurunkan firman-Nya tentang ucapan mereka berdua tersebut:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ لَيْسَتِ النَّصَارَىٰ عَلَىٰ شَيْءٍ وَقَالَتِ النَّصَارَىٰ لَيْسَتِ الْيَهُودُ عَلَىٰ شَيْءٍ وَهُمْ يَتْلُونَ الْكِتَابَ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۚ فَاللَّهُ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ
Dan orang-orang Yahudi berkata: “Orang-orang Nasrani itu tidak mempunyai suatu pegangan”, dan orang-orang Nasrani berkata: “Orang-orang Yahudi tidak mempunyai sesuatu pegangan,”padahal mereka (sama-sama) membaca Al-Kitab. Demikian pula orang-orang yang tidak mengetahui, mengatakan seperti ucapan mereka itu. Maka Allah akan mengadili di antara mereka pada hari kiamat, tentang apa-apa yang mereka berselisih padanya. (QS. al-Baqarah: 113).
Yakni, setiap pihak membaca dalam kitabnya apa yang membenarkan sesuatu yang mereka ingkari sendiri. Orang-orang Yahudi kafir kepada Isa bin Maryam, padahal mereka mempunyai kitab Taurat yang di dalamnya Allah mengambil janji kepada mereka melalui mulut Musa ‘Alaihissalam untuk membenarkan Isa bin Maryam ‘Alaihissalam. Demikian pula dengan Injil yang diturunkan kepada Isa bin Maryam terdapat ayat yang membenarkan Musa ‘Alaihis salam dan Taurat yang dia bawa dari Allah. Namun ternyata masing-masing pihak mengingkari apa yang ada di tangan lawannya.
Rafi’ bin Huraimalah berkata kepada Rasulullah Shallalahu alaihi wasallam, “Wahai Muhammad, apabila engkau benar-benar seorang Rasul yang diutus oleh Allah sebagaimana yang engkau katakan, maka mintalah kepada Allah agar Dia berbicara kepada kami hingga kami bisa mendengar firman-Nya.”
Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya tentang ucapan Rafi’ bin Huraimalah tersebut,
وَقَالَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ لَوْلَا يُكَلِّمُنَا اللَّهُ أَوْ تَأْتِينَا آيَةٌ ۗ كَذَٰلِكَ قَالَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ مِثْلَ قَوْلِهِمْ ۘ تَشَابَهَتْ قُلُوبُهُمْ ۗ قَدْ بَيَّنَّا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: “Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?” Demikian pula orang-orangyang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yangyakin. (QS. al-Baqarah: 118).
Ibnu Ishaq berkata: Abdullah bin Shuriya Al-A’war (si Mata Juling) Al-Fithyuni berkata kepada Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam, “Wahai Muhammad, petunjuk itu, hanyalah petunjuk yang kami miliki. Oleh sebab itu, ikutilah kami, pastilah engkau mendapatkan petunjuk.”
Orang-orang Kristen mengatakan hal serupa. Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan firman-Nya (yang artinya) tentang ucapan Abdullah bin Shuriya dan tentang ucapan orang Kristen tersebut:
BACA JUGA: 5 Fungsi Masjid di Masa Rasulullah
Dan mereka berkata: “Hendaklah kamu menjadipenganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk.” Katakanlah: “Tidak, bahkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik. Katakanlah (hai orang-orang mukmin): “Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” Maka jika mereka beriman kepada apa yang kamu telah beriman kepadanya, sungguh mereka telah mendapat petunjuk; dan jika mereka berpaling, sesungguhnya mereka berada dalam permusuhan (dengan kamu). Maka Allah akan memelihara kamu dari mereka. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya daripada Allah? Dan hanya kepada-Nya lah kami menyembah. Katakanlah: “Apakah kamu memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kamu; bagi kami amalan kami, bagi kamu amalan kamu dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati, ataukah kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakqub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi atau Nasrani? Katakanlah: “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan syahadah dari Allah yang ada padanya?” Dan Allah sekali-kali tiada lengah dari apa yang kamu kerjakan. Itu adalah umat yang telah lalu; baginya apa yang diusahakannya dan bagimu apa yang kamu usahakan; dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan. (QS. al-Baqarah: 135-141). []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media