SALLAM bin Misykam, Nu’man bin Abu Aufa Abu Anas, Mahmud bin Dahyah, Syas bin Qais, dan Malik bin As-Shaif datang menemui Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam kemudian berkata: “Bagaimana mungkin kami akan mengikutimu, sedangkan engkau telah meninggalkan kiblat kami, dan tidak meyakini Uzair sebagai anak Allah.” –Mahsuci Allah dari apa yang mereka katakan–.
Lalu Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan ayat tentang ucapan mereka tersebut:
وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّهِ ۖ ذَٰلِكَ قَوْلُهُمْ بِأَفْوَاهِهِمْ ۖ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَبْلُ ۚ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ ۚ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Orang-orang Yahudi berkata: “Uzair itu putra Allah” dan orang Nasrani berkata: “Al-Masih itu putra Allah.” Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? (QS. atTaubah: 30), hingga akhir kisah.
BACA JUGA: Dakwah Rasulullah Ubah Manusia Sesat Menjadi Umat Terbaik
Ibnu Ishaq berkata: Mahmud bin Saihan, Nu’man bin Adha, Bahri bin Amr, Uzair bin Abu Uzair, dan Sallam bin Misykam datang menemui Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam kemudian mereka berkata: “Wahai Muhammad apakah benar kebenaran yang engkau bawa itu bersumber dari Allah? Karena kami tidak mendapatkannya tersusun sebagaimana Kitab Taurat?”
Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah, sesungguhnya kalian pun mengetahui bahwa yang aku bawa ini benar-benar dari Allah dan kalian telah mendapatkannya tertera dalam Taurat yang ada pada kalian. Andai semua manusia dan jin bersekutu untuk membuat sebagaimana apa yang aku bawa, mereka tidak akan kuasa untuk melakukannya.”
Usai Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda seperti itu, Finhash, Abdullah bin Shuwariya, Ibnu Shaluba, Kinanah bin Ar-Rabi’ bin Abu Al-Huqaiq, Asya’, Ka’ab bin Asa Samuel bin Zaid, dan Jabal bin Sukainah berkata serentak, “Wahai Muhammad, sesungguhnya Allah melakukan apa saja untuk Rasul-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Jika Dia mengutusnya sebagai nabi, dan Dia kuasa melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya, maka turunkan- lah kitab dari langit yang bisa kami baca dan kami mengerti. Apabila engkau tidak dapat melakukannya, kami datang kepadamu dengan membawa sesuatu sebagaimana yang engkau bawa. Maka Allah menurunkan firman-Nya:
BACA JUGA: Surat Al-Kahfi Lindungi Muslim dari Empat Usaha Dajjal Sesatkan Manusia
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Katakanlah: “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al-Qur’an ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.” (QS. al-Isra’: 88). []
Referensi: Sirah Nabawiyah perjalanan lengkap Kehidupan Rasulullah/ Asy Syaikh Al Muhaddits Muhammad Nashiruddin Al Albani/ Akbar Media