MESIR–Beberapa kafe kopi di Distrik el-Ajami, Alexandria, Mesir, Selasa (4/4/2017), terlihat pemandangan yang tak biasa. Beberapa dai dengan baju kebesaran khas al-Azhar Mesir, lengkap dengan ‘peci’ nya bercorak merah dan putih tengah masuk di sejumlah kedai atau warung kopi.
Di antara tradisi masyarakat Mesir, adalah menghabiskan waktu yang cukup lama di warung-warung kopi dengan aneka sajian.
Biasanya diselingi dengan menonton tayangan film-film komedi klasik komedian legendaris Isma’il Yasin atau parodi kocak ala Adil Imam. Jumlah pengunjung warung-warung kopi itu bisa makin membludak ketika dua rival abadi klub sepak bola Mesir, el-Ahli dan Zamalek berlaga.
Kedatangan para dai itu tentu saja bukan untuk ikut nongkrong, melainkan mereka sengaja mendatangi warung kopi tersebut untuk berdakwah dan menyampaikan prinsip-prinsip Islam moderat. Jika perlu menjawab pertanyaan para pengunjung kafe ihwal beragam hal.
Tetapi akhirnya momentum ini mereka jadikan untuk berkonsultasi soal agama dalam suasana santai, ditemani secangkir kopi dan segelas teh hangat. Perbincangan didominasi masalah warisan, rezeki, dan rumah tangga.
“Gagasan ini dicetuskan langsung Grand Syekh al-Azhar, Ahmad Thayib untuk mempromosikan moderasi Islam,” kata Yusuf Rajab, seperti dikutip dari al-Arabiya.net.
Bersama tiga rekannya, Yusuf mendatangi kafe-kafe di kawasan tersebut. Durasi kunjungan itu rata-rata 15 menit. Kendati demikian, upaya ini tak berjalan mulus.
Ada juga pengelola kafe yang menolak kunjungan dengan alasan mereka khawatir dakwah ini adalah pendekatan halus agar masyaraka menjauhi syisya yang merupakan dagangan favorit mereka di kafe. “Namun secara umum kami diterima dengan baik,” kata Yusuf. []
Sumber: Republika