MEMENDAM cinta itu memang tidaklah mudah, karena taruhannya adalah hati Anda yang bisa jadi tak kunjung mereda dalam mencintainya. Namun, Anda pasti bisa menyiasatinya. Dengan cara selalu melibatkan Allah dalam rasa Anda.
Fokus mencintai Allah, fokus memperkuat doa Anda pada Allah, semata agar Allah memberikan kemudahan untuk Anda mengelola rasa itu.
BACA JUGA: Raihlah Cinta Allah Terlebih Dahulu, Maka Allah akan Membangun Cinta Terbaik untuk Anda
Melibatkan Allah berarti Anda tetap menomorsatukan Allah, tidak menuntut lebih karena cinta itu hadir apa adanya. Nikmatilah anugerah Allah tersebut, asal tidak membuat Anda jatuh dalam dosa, tidak membuat Anda jadi futur, malah cinta itu justru mampu membuat Anda lebih dekat dengan Sang Maha Pecinta.
Melupakannya pun tidak mudah, untuk menetralisir rasa, tentu ada caranya. Bagi sebagian orang, melupakan memang sulit dilakukan. Mengapa? Karena fokus Anda adalah untuk melupakan.
Tahukah Anda, sekuat apapun Anda, seberusaha apapun Anda melupakannya, justru akan malah menjadi terasa sulit dan semua energi Anda dalam melupakannya hanya akan terbuang percuma.
Ubah sudut pandang Anda, tidak perlu mengeluarkan banyak ‘tenaga’ dalam melupakannya. Anda hanya perlu menutup segala hal tentangnya, berhenti stalking ig nya, bersikaplah seperti biasa, perbanyak aktifitas bersama teman dan keluarga Anda, fokuskan diri untuk ibadah kepada Allah, dan mintalah pada Allah agar Allah menetralkan kembali hati Anda, insya Allah lambat laun, hati Anda akan terasa lebih ringan, karena ‘namanya’ tidak lagi singgah dalam hati Anda.
Karena sesungguhnya, hanya Allah yang Maha Membolak-balikan hati manusia. Cara mengungkapkan perasaan cinta terbaik adalah bukan dengan ajakan untuk berhubungan lewat pacaran. Melainkan, dengan ajakan menikah karena Allah, dimana ketika ikatan yang terjalin sudah halal, lalu ucapan cinta terucap satu sama lain, Insya Allah, pundi-pundi keberkahan, nilai kebaikan, akan Allah hadirkan untuk Anda dan pasangan Anda.
BACA JUGA: Seni Mengoreksi Pasangan dengan Cinta
Tak ada yang salah dari mencintai, karena itu fitrah yg harus disyukuri, namun jika memang diri Anda belum memiliki kesiapan untuk menikah, baik dari mental, ilmu, lahir batin, maka fokuslah dalam ikhtiar Anda memperbaiki diri, menitipkan cinta Anda pada sebaik-baik Pecinta Sejati, Sang Ilahi Rabbi. []