TELAH kita ketahui bahwasanya Islam merupakan agama yang dipercaya memberikan jalan kebenaran dan keselamatan. Jika kita memegang dua pedoman di dalamnya, yakni Al-Quran dan Hadis maka keselamatan di dunia dan akhirat insha Allah akan kita peroleh. Dan kini, orang-orang yang memeluk agama Islam bukan saja hanya dari lahir, tapi orang-orang yang memang bukan berasal dari Islam pun tak sedikit yang memeluk Islam.
Cara mereka memeluk agama Islam ini cukup beragam. Hidayah yang mereka terima dari Allah SWT berbeda-beda. Tapi, kebanyakan di masa kini, mereka yang memeluk Islam bukan karena hasil usaha misi Islam. Para cendekiawan Barat misalnya, mereka memeluk Islam atas kesadaran sendiri. Apa sebabnya?
Umumnya di antara mereka (orang Barat) gemar membaca. Rupanya dengan membaca buku Islam dan nilai-nilai ajaran Islam di Al-Quran, mereka menemukan kebenaran. Banyak dari mereka yang terus mencari dan tidak puas dengan agama yang dianutnya. Mereka menjadi sadar dan mendapat kepuasan batin kemudian memeluk Islam.
Ada beberapa orang yang menceritakan beberapa alasan mengapa mereka memilih Islm. Di antaranya mereka berkata, “Saya mempelajari Islam dan saya yakin risalahnya benar. Muhammad sebagai utusan Allah dibuktikan kebenarannya. Kalau saja ia bohong, tentunya ada maksud-maksud tertentu yang hanya untuk kepentingan pribadi. Maksud mencari pengaruh, kekuasaan, harta dan lain-lain.”
Nabi Muhammad pernah ditawari menjadi raja, berkuasa tanpa bersusah payah, ditawari harta untuk menghentikan kegiatannya, tetapi ia menolak. Bagi manusia yang tidak berprinsip, tawaran seperti itu bisa mengubah pendirian. Bahkan pada saat-saat terakhir beliau, harta yang melimpah ruah yang sampai ke tangannya dibagi untuk kepentingan umat. Sabdanya, “peninggalan saya tidak boleh diwariskan, semua untuk sedekah (untuk umat). Begitu tinggi akhlaknya, membuat seseorang yang mendengarnya benar-benar percaya.
Pengakuan lain dari seorang wanita, katanya, “Nabi Muhammad dijaga dan dilindungi oleh beberapa orang sahabat. Mereka takut kalau Nabi Muhammad diganggu keselamatan jiwanya.” Kemudian Nabi Muhammad berkata kepada para sahabat, “Akhirilah penjagaan kalian, karena Allah akan menjamin keselamatanku.”
Allah SWT berfirman, “Allah memelihara kamu dari gangguan manusia,” (QS. Al-Maidah: 67).
Kalau Nabi Muhammad penipu, tentunya ia tidak akan menipu dirinya sendiri. Dia tidak akan membiarkan keselamatan dirinya terancam. Kalau saja dia tidak yakin bahwa Allah menjamin keselamatannya, pasti tidak akan dihentikan penjagaan para sahabat terhadap dirinya.
Cerita ketiga, juga tentang cendekiawan Barat, secara terbuka ia berkata, “Tuduhan kepada Nabi Muhammad bahwa Al-Quran itu hasil karangannya adalah tidak benar. Saya tantang kepada siapa saja, apabila ornag jenius di muka bumi ini yang dapat mengarang tiga susunan tutur kata (usluub).
Pertama, susunan kata dan bahasa Al-Quran. Kedua, susunan kata-kata hadis Qudsi. Ketiga, susunan kata-kata hadis Nabawi. Tidak ada satu manusia jenius pun yang dapat menciptakan dan menyusun kata (usluub) sampai tiga tingkatan dengan saling berbeda gaya serta kekuatan yang sangat tinggi dan bermutu itu.” []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani