PALESTINA–Rezim Israel akhirnya mengakui bahwa mereka telah mengirimkan sekitar 200 anak Palestina antara tahun 1970-1990 ke Swedia untuk adopsi. Pengiriman ini tanpa memberikan kesempatan kepada 48 warga Palestina dan institusi lainya untuk mengadopsi dan membiayainya.
Sebelumnya pada Rabu (11/12/2019), anggota parlemen Knesset dari fraksi Arab, Ahmed al-Tiby mengarahkan pertanyaan kepada Kementerian Kesejahteraan Sosial tentang informasi di Chanel 13 Israel dalam program acara (orang Hilang) bahwa Israel menyerahkan 192 anak Muslim dari pusat perawatan yang berafiliasi dengan Kementerian Kesejahteraan Sosial Israel.
BACA JUGA: Sejak 1967, Israel Lakukan 104 Penggalian di Bawah Al Quds
Anak-anak ini untuk kemudian dikirim kepada organisasi dan pusat perawatan adopsi di Swedia, antara tahun 1970 hingga 1990 dalam kebijakan yang luar biasa belum pernah terjadi sebelumnya dan ilegal. Menurut undang-undang, anak-anak harus diserahkan kepada keluarga yang memiliki agama yang sama.
Al-Tibi menjelaskan, Yariv Levin – menteri kesejahteraan sosial Israel yang berkoordinasi dengan pemerintah dan Knesset mengakui masalah ini. Ia mengaitkan hal ini dengan kurangnya keluarga asuh dan lembaga untuk anak-anak Palestina pada saat itu.
BACA JUGA: Ulama Libanon: Israel Ibarat Kelenjar Kanker, Harus Segera Dicabut
Niat kementerian adalah untuk memastikan kehidupan keluarga bagi mereka dan bahwa keputusan untuk memindahkan mereka ke Swedia. Ia juga mengakui langkah tersebut ilegal karena undang-undang lokal menyebutkan, keluarga angkat yang mengadopsi tersebut harus memiliki agama yang sama dengan yang diadopsi.
Al-Tibi menyatakan keterkejutannya atas jawaban eksplisit menteri dan menegaskan bahwa menurut informasi yang ia terima, anak-anak ini telah dipaksa pindah agama. Kenyataan ini tentu yang bertanggung jawab adalah negara dan kementerian. Seandainya mereka anak-anak orang Yahudi, maka ini tidak terjadi. Al-Tibi menegaskan, dirinya akan mengejar kasus ini, sesuai dengan apa yang saya laporkan pada Al-Quds Al-Arabi, ungkapnya. []
SUMBER: PALINFO