WAJO–I Tang, perempuan berusia 60 tahun warga Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo ini berusaha bertahan hidup dengan bekerja sebagai pemulung.
Dia mengumpulkan barang bekas yang kemudian dijual kepada pengepul.
“Tidak seberapa ji nak. Satu kilo itu hanya Rp1.300 saya dapat,” tuturnya.
I Tang tidur di sebuah gubuk berukuran sekitar 2×3 meter. Berdinding seng bekas dan bilik bambu, beralas tanah. Di situ, I Tang hidup bersama kucing-kucingnya.
Ketika hujan turun, dia terpaksa menumpang di rumah tetangga.
“Kalau hujan, masuk semua air dalam rumah. Jadi mau tidak mau, nginap di rumah tetangga,” imbuhnya.
“Sudah satu tahun saya tempati. Itu pun bukan milik saya,” ucapnya.
Kondisi itu mendapat empati dari beberapa kalangan. Antara lain dari At-Taubah Channel Peduli Sengkang dan Kasat Lantas Polres Wajo, AKP Muh Yusuf.
Jumat lalu, mereka mengunjungi I Tang. Menyisihkan sebagian harta untuk nenek ini. Juga kepada dua duafa lainnya, yakni Ani (55) warga Kelurahan Pattirosompe, Kecamatan Tempe serta Badariah (67) warga Desa Nepo, Kecamatan Tanasitolo, Kabupaten Wajo.
Selain itu, Tim At-Taubah Peduli Channel Sengkang juga memberikan bantuan uang tunai kepada kaum duafa yang saat sedang dirawat di UGD RSUD Lamaddukelleng.
“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi mereka. Apalagi mereka betul-betul sangat membutuhkan,” tutur Muhammad Akbar Gunawan dari At-Taubah Peduli. []
SUMBER: RAKYATKU