JAKARTA–Dirjen Pendidikan Islam, Kamarudin Amin mengatakan dalam rentang waktu 5 tahun, Program 5000 Doktor telah mengembangkan program-program inovatif.
“Selain program beasiswa regular dimana penerima beasiswa bisa memilih untuk menempuh studi doktoralnya di kampus-kampus terbaik di dunia, terdapat juga skema beasiswa customized,” ujar Kamarudin dalam sambutan sambutannya pada 5th Anniversary Program 5000 Doktor di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selasa (17/12/2019).
BACA JUGA: Hasil Survei KUB 2019 Kemenag: Semua Daerah Rukun dan Toleran
Ia menjelaskan beasiswa customized yakni program dimana para penerima beasiswa bisa menentukan pilihan studi di kampus-kampus yang telah menjadi mitra Kementerian Agama.
Adapun beberapa skema beasiswa yan telah dikembangkan antara lain: MoARIS dengan kampus di australia (MoRA-ATN Research and Innovation Scholarship (MoARIS) and Special Pathways Leading to Ph.D (SPLP), Belanda (MoRA-Leiden Scholarship on Religion and Society), Canada (MoRA-McGill Scholarship on Religion and Society), Inggris (MoRA-Coventry Scholarship on Trust, Peace, and Social Relations), Mesir (Mora-Canal Suez university scholarship on Arabic teaching; Mora-Institute of Arab Research & Studies (IARS) Arab League Scholarship on Philology), Prancis (MoRA-France Scholarship on Applied Science and Technology).
BACA JUGA: BPJPH: Penerbitan Sertifikasi Halal Tetap Jadi Kewenangan Kemenag
“Kami juga telah menginisiasi kerjasama-kerjasama baru dengan kampus-kampus di negara Maroko (Ibn Tufayl University, Universitas Qurowiyun) Korea Selatan (SKKU University ) Amerika Serikat, Selandia Baru, Irlandia dan lain-lain,”
ungkapnya.
Dirinya menambahkan, beberapa manfaat dari bentuk kerjasama dengan mitra kampus di luar negeri ini antara lain, kandidat mendapatkan program pelatihan bahasa di negara tujuan, sistem monitoring serta evaluasi yang lebih terstruktur disamping juga kementrian agama dapat lebih fokus pada pengiriman dosen dengan bidang-bidang tertentu yang menjadi kebutuhan dan prioritas pada PTKI. []
REPORTER: RHIO