KALAU lihat di media sosial, orang-orang sedang ramai membahas nasib Muslim Uighur di Cina. Seluruh umat Muslim serempak memberitakan tentang kaum Uighur yang ditindas. Karena, sayangnya, banyak yang bungkam akan hal ini.
Dan kalau bicara tentang Uighur hari ini, jangan lupa dengan Mesut Ozil. Siapa yang gak kenal dengan pemain bola asal Jerman itu? Hari ini, orang ramai membicarakan tentang gelandang klub Liga Inggris Arsenal itu.
Kalau dunia mau diam soal Uighur, Ozil lebih memilih bersuara. Pesepak bola Muslim itu dengan berani berkomentar dalam Twitter-nya tentang keadaan para Muslim Uighur.
BACA JUGA: Benarkah Ria Ricis Cuma Gitu-gitu Aja?
“Alquran dibakar, masjid ditutup, sekolah dilarang, cendekiawan muslim satu per satu dihabisi. Bukankah mereka tahu bahwa memberikan persetujuan untuk penganiyayaan merupakan penganiayaan itu sendiri?”
Itu yang Ozil tulis dalam akun Twitter-nya. Cuitannya ini membuat pemerintahan Cina marah. Ozil lagsung saja dihapus dari PES 2020 yang dibuat oleh Cina. Bahkan, dampaknya, laga Arsenal melawan Manchester City pun diboikot Negeri Tirai Bambu itu.
Banyak yang berkata bahwa Ozil menghancurkan citranya di hadapan banyak penggemar. Ada juga yang berkata bahwa ia menyalahgunakan ketenarannya untuk berkomentar tentang sesuatu yang tak jelas kebenarannya.
Bagaimana reaksi Ozil saat tahu semua itu? Justru ia berkata. “Saya hanya dihapus dari PES yang merupakan ciptaan manusia. Itu tidak penting.” Ia juga mengatakan, “diam terhadap suatu kezaliman adalah kezaliman.”
Belajarlah dari sikap Ozil ini. Kita harusnya sadar. Seterkenal apapun kita, seberapa banyak orang mengenal kita, setinggi apa pun jabatan kita di dunia ini, kalau bukan karena Allah, kita ini bukan apa-apa.
BACA JUGA: Why is So Serious?
Setelah Ozil berkomentar, beberapa orang lain pun turut memberi berbagai partisipasi. Seperti Maher Zein, Khabib Nurmagomedov. Bahkan KH Hafidz Abdurrahman berkata. “Ozil hanya pemain bola Muslim. Tapi sikapnya lebih gagah ketimbang penguasa yang tak berani bersuara. Dia punya Iman yang membuatnya bersuara.” Ini yang namanya resonansi.
Ozil yang sudah dikenal dunia, tak ragu untuk bersuara demi saudara Muslimnya yang menderita. Seolah tak peduli dengan posisinya yang pastinya akan terancam. Lalu bagaimana dengan kita? Apa kita juga hanya akan diam? Membiarkan semuanya terjadi begitu saja?
Buka mata dan hati. Jangan biarkan dunia bungkam. Bersuaralah meski hanya sedikit. []