PONOROGO–Seperti di Bandung dan Yogyakarta, di Ponorogo Zakir Naik kembali memprioritaskan kalangan non-Muslim untuk bertanya.
Seperti saat kuliah umumnya di bandung dan di Yogyakarta, Zakir Naik kembali memberikan kesempatan istimewa untuk peserta non-Muslim bertanya pada sesi pertanyaan. Kesempatan pertama didapat oleh seorang wanita yang mengaku non-Muslim.
Wanita itu beragama Kristen, Ia percaya bahwa Yesus bukanlah Tuhan, tapi manusia yang diutus Tuhan, dan ia percaya bahwa Tuhan itu hanya satu. Tetapi setelah melihat ayahnya yang Kristen sedangkan ibunya beragama Islam, wanita itu menjadi bingung. “Mengapa Tuhan jadi banyak?,” tanyanya.
“Masya Allah. Anda sudah dekat ke Islam. Tinggal satu langkah lagi, percaya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul Allah SWT,”
Kemudian wanita itu menambah pertanyaan lagi, “mengapa manusia harus beribadah? Kalau tidak menguntungkan Tuhan, dan mengapa Tuhan menghukum manusia?,” katanya.
Menanggapi pertanyaan ini, Zakir Naik memberikan analogi. “Kalau kerja di perusahan ada hak dan kewajiban. Dia kerja dapat upah, kalau tidak kerja, mungkinkah dapat upah dan bonus?,” tanya Zakir.
“Saudariku, ibadah itu perintah Allah SWT. Tetapi, Allah SWT tidak rugi jika hambanya ingkar. Ketaatan hambanya semata untuk kepentingan dirinya. Tuhan tidak berkepentingan. Sekalipun banyak hambanya ingkar,” lanjut ulama itu.
Setelah itu, Zakir Naik menyampaikan serangkaian dalil-dalil Al-Quran. Kemudian ia menanyakan “Apakah paham dan puas penjelasannya? Apakah percaya Allah SWT itu satu?,” tanya Zakir naik.
“Ya jelas dan puas, saya percaya Allah itu satu,” jawab wanita itu.
“Dan apakah anda percaya bahwa Muhammad SAW hamba dan Rasul Allah?,” Tanya Zakir.
“Ya, saya percaya.”
“Masya Allah. Anda layak jadi Muslimah? Siap bersyahadat?,” kata Zakir Naik.
“Ya. Saya siap,” jawabnya terisak. Maka wanita itupun bersyahadat dipimpin Zakir Naik. Maka, takbir pun bergema “Allahu Akbar!”. “Insya Alah dapat hidayah dan masuk surga. Selamat datang dalam naungan tauhid,” ungkap Zakir Naik. []
Sumber: Gontor News