MALAYSIA–Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad mempertanyakan Undang-Undang Amendemen Kewarganegaraan India yang menyebabkan protes meluas di seluruh negeri. Hal ini dikemukakan Mahatir lewat jawaban atas pertanyaan seorang jurnalis di acara KTT Kuala Lumpur 2019.
“Kami telah menerima orang India yang datang ke negara ini, orang Cina yang datang ke negara ini, kami memberi mereka kewarganegaraan bahkan ketika mereka tidak memenuhi syarat. Dan mereka semua (juga bekerja) di pemerintahan. Tetapi saya menyesal melihat bahwa India – yang mengklaim sebagai negara sekuler – sekarang mengambil tindakan untuk menghilangkan beberapa warga Muslim dari kewarganegaraan mereka,” kata Mahatir.
BACA JUGA:Â Tak Dideportasi, Zakir Naik Berterima Kasih kepada Mahatir Mohamad
Menurut dia, kebijakan India hanya akan berakhir dengan kekacauan jika diberlakukan.
“Tentu saja, jika kita melakukan itu di sini, Anda tahu apa yang akan terjadi, akan ada kekacauan, akan ada ketidakstabilan, dan semua orang akan menderita,” kata perdana Menteri tertua di dunia itu.
BACA JUGA:Â Asal Bukan Muslim, India akan Beri Status Warga Negara ke Pendatang
Mahatir berpendapat, warga negara di India selama ini bisa hidup berdampingan, jadi tak perlu ada kebijakan baru yang justru membuat perpecahan di antara mereka.
“Sudah, orang sekarat karena hukum ini. Jadi mengapa ada keharusan untuk melakukan hal ini ketika selama hampir tujuh puluh tahun ini, mereka telah hidup bersama sebagai warga negara tanpa masalah.” tegasnya. []
SUMBER: ILMFEED