KITA lahir ke dunia tanpa kenal siapa pun. Lalu Allah hadirkan orang-orang terkasih. Ibu, ayah, kekek, nenek, paman, bibi dan sebagainya.
Orang-orang hadir dalam kehidupan kita, lalu perlahan pergi satu persatu meninggalkan kita. Silih berganti, bergiliran, dan tak bisa dihindari.
Di mana ada pertemuan, di sana ada perpisahan. Berpisah karena pindah kampung, kota, atau meninggal dunia.
BACA JUGA: ‘Tiang-tiang’ Amal Shalih
Orang-orang datang dan pergi dalam kehidupan kita. Ada yang lama dan ada yang sebentar. Ada yang hanya bertemu sekali, lalu berpisah dan tak bertemu lagi. Ada yang bertemu berkali-kali, berinteraksi, bergaul dan akrab. Tapi mereka pun pergi.
Ada pula yang bertemu amat lama, bertahun-tahun hidup bersama dalam suka dan duka, kita amat mencintainya, dan ia pun mencintai kita. Itulah pasangan kita.
Tapi harus disadari, bahwa orang terdekat kita pun akan pergi, akan berpisah karena kematian. Entah ia pergi duluan, atau kita yang pergi mendahuluinya.
Perpisahan adalah niscaya, suka atau tidak suka, disadari maupun tidak disadari semua bakal terjadi. Maka sikap yang baik adalah berserah diri pada Ilahi, menyadari bahwa ini sunatullah yang tak bisa dihindari. Sikapi dengan iman dan amal shalih.
Hari-hari ini, musibah kerap terjadi. Datang dengan cepat dan tanpa disadari. Merenggut harta benda, mengambil orang-orang tercinta. Sikap apalagi yang hendak kita tampilkan, selain hanya berserah diri pada Ilahi?
Sabar dan syukur merupakan pijakan hidup ini. Sabar bahwa mereka telah meninggalkan kita. Syukur karena kita masih diberi kesempatan hidup untuk bertaubat dan memperbaiki hidup ini. Yang sudah pergi, doakan semoga Allah merahmatinya.
BACA JUGA: Lakukan Amalan Ini agar Diterangi di Alam Kubur
Tak perlu meratapi semua yang terjadi, buruk sangka, dan mengganggap semua ini tidak adil. Tak perlu meminta mereka kembali hadir dalam hidup kita, sebab yang sudah meninggal tak bisa hidup di dunia lagi. Lebih baik relakan, doakan yang terbaik.
“Sabar dan mengharap pahala dari Allah,” nasihat Ibnu Qayyim, “Lebih besar ganjarannya daripada mengharap yang hilang itu kembali.”
Terakhir…
Orang-orang yang masih hidup bersama kita, curahi kebaikan dengan menyiapkan amal shalih, karena boleh jadi sebentar lagi bagian kita yang harus pergi meninggalkan mereka, meninggalkan orang-orang tercinta. Wallahualam. []