DI tengah-tengah kesibukan rutinitas yang membuat kita jemu, ayunkanlah kaki ke alam terbuka.
Lihat gunung yang menjulang, bukit yang tinggi, lembah yang landai, kebun yang hijau, dan sawah yang terhampar. Lihat bulir padi keemasan diterpa sinar mentari.
BACA JUGA: Inilah Buah-buahan Bernutrisi dalam Sunah Nabi
Semilir angin membelai tubuh, menyibak raga, dan mengusap asa. Kicau burung bernyanyi, suara embik kambing, emoh sapi, dan suara selak kuda ditingkahi gemercik air sungai. Tasbih.
Ya, mereka bertasbih, “..Bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah.” (QS al-Isra [17]: 44).
Gunung bertasbih, bukit bertasbih, lembah bertasbih, hewan bertasbih, pohon bertasbih, rumput bertasbih, angin bertasbih, awan bertasbih, semuanya bertasbih. Menawan, memesona, dan menyibak rasa.
“Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya.” (QS al-Isra [17]: 44)
Renungkanlah kawan rumput yang bergoyang
Bertasbih hanya pada illahi
Angin yang bertiup awan bergelombang
Sapa rindu pada Illahi
Alam selalu berzikir pada Illahi
Tak satupun berpaling darinya
(Getaran Religius, “Zikir Alam”)
BACA JUGA: Wisata ke Gunung Fuji? Nikmati Sajian Halal di Lava Cafe dan Shalat di Fujisan World Heritage Center
Inilah alam mengajari kita untuk taat, Allah mengajari kita sebuah makna cinta. Cinta sejati, hakiki, dan teragung untuk Rabb Semesta Alam.
“Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.” (QS al-Hijr [15]: 75) []