MUSIM penghujan telah tiba. Tiba saatnya pula kita meningkatkan kewaspadaan terhadap beberapa ancaman yang mungkin muncul di musim penghujan. Mulai dari bencana banjir, badai, longsor, penyakit dan yang jangan sampai dilupakan yakni ancaman banyaknya petir.
Perlu Anda ketahui bahwa sambaran petir bukanlah perkara sepele. Dengan kekuatannya yang sanggup mengeluarkan tegangan sampai jutaan volt dan arus listrik hingga 26 ribu ampere, tidak mustahil petir bisa membunuh puluhan manusia dalam sekejap.
BACA JUGA: Main HP saat Hujan, Pria 20 Tahun di Kalteng Tewas Disambar Petir
Berikut ini beberapa peristiwa mengerikan akibat sambaran petir dari seluruh dunia:
Petir picu meninggalnya 3000 orang di Italia
Selama ini kita mengetahui bahwa petir dapat membunuh orang melalui sambarannya baik langsung maupun tidak langsung. Tidak hanya satu atau jumlah kecil orang saja yang bisa terbunuh karena petir, namun ternyata petir juga bisa menjadi penyebab meninggalnya ribuan orang.
Meskipun peristiwa ini tidak terjadi secara langsung. Menurut The Guardian dari Brescia, Italia, peristiwa ini berawal dari sebuah petir yang menyambar menara gereja St Nazaire pada tahun 1769.
Sambaran petir tersebut kemudian menyambar 100 ton mesiu di brankas yang tersimpan di dalam gedung tersebut. Hal inilah yang memicu ledakan yang kemudian menyebabkan meninggalnya 3000 orang serta menghancurkan seperenam bangunan yang ada di kota.
Pesawat jatuh akibat tersambar petir
Peristiwa akibat petir selanjutnya adalah jatuhnya pesawat aibat adanya petir dan membuat 91 orang meninggal dunia. Peristiwa ini menimpa pesawat Peruvian Airline LANSA Flight 508 yang gterjadi pada tanggal 24 Desember 1971.
Pesawat terbang tersebut terkena sambaran petir dan akibatnya salah satu sayap dari pesawat tersebut terbakar. Karena salah satu sayapnya terbakar maka pesawat ini mengalami ketidakseimbangan hingga kehilangan kendali dan jatuh di hutan Amazon.
Akibat peristiwa ini hanya seorang penumpang pesawat yang selamat. Jumlah total penumpang adalah 92 orang dan yang meninggal 91 orang. Korban selamat bernama Juliane Koepcke. Juliane selama berhari- hari mencoba menyusuri sungai di sepanjang hutan Amazon dengan harapan dapat menemukan pemukiman warga.
Kemudian Juliane ditemukan oleh sekelompok tukang kayu yang kemudian membawanya ke rumah sakit. Kisah menakjubkan ini diabadikan dalam sebuah film yang berjudul ‘Wings of Hope’ pada tahun 2000.
Petir tewaskan 93 orang dalam waktu dua hari
Peristiwa ini terjadi di Bihar, India tepatnya pada tahun 2016 pada tanggal 21 dan 22 Juni. Akibat sambaran petir ini setidaknya 56 orang meninggal serta 28 orang lainnya mengalami luka-luka. Petir ini datang ketika terjadi badai melanda di negara bagian Uttar Pradesh, Jharkand dan Madhya Pradesh.
Di kawasan-kawasan ini setidaknya 37 orang meninggal dunia, sehingga total korban meninggal dunia adalah 93 orang. Menurut berita yang beredar, sebagian besar korban meninggal adalah petani.
Meskipun pada saat itu cuaca sedang buruk dan tidak bersahabat, namun para petani tersebut tetap saja keluar untuk mengurus ladang mereka yang merupakan tempat mencari nafkah. Akibatnya mereka terkena sambaran petir. Berita ini menjadi berita duka nasional.
Satu tim sepak bola meninggal karena petir
Petir juga pernah menewaskan pemain satu tim sepak bola di Provinsi Kasai, Kongo. BBC melaporkan, ketika berlangsung sebuah pertandingan sepak bola antar tim lokal. Petir menyambar saat itu ketika kedudukan tim adalah imbang yakni 1–1. Kejadian nahas ini terjadi pada tahun 1998.
BACA JUGA: Amalkan Ini ketika Mendengar Petir
Peristiwa memilukan ini menyimpan sebuah kejanggalan. Keanehan yang luar biasa menyelimuti peristiwa ini, yakni 11 orang yang mati semua adalah pemain tim tamu. Sementara tim tuan rumah berhasil lolos dari bencana tersebut bahkan tanpa luka yang berarti.
Karena kejadian aneh ini, maka peristiwa tersebut kemudian dihubung-hubungkan dengan ilmu hitam dan juga kutukan karena hal ini masih menjadi sebuah kepercayaan kental di Afrika.
18 pelajar di kelas tewas akibat sambaran petir
Bencana ini terjadi ketika tahun 2011, tepatnya di Kiryandongo, Uganda. Waktu itu adalah siang hari ketika para pelajar hendak pulang sekolah. Waktu itu hujan turun dan para pelajar tersebut kembali berteduh di kelas dan ditemani oleh seorang guru. Meskipun di dalam kelas, nyatanya petir tetap saja bisa berhasil merembet kepada para pelajar dan juga guru yang berada di dalam kelas tersebut.
Akibat peristiwa ini dikabarkan 19 orang meninggal dunia yakni 18 orang pelajar dan 1 orang guru. Sementara itu 38 pelajar lainnya yang berada di dalam sekolahan mengalami luka-luka.
Dari peristiwa ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa bangunan sekolah perlu juga dipasang penangkal petir. Dan dari peristiwa ini pula pemerintah Uganda banyak mendapat kritikan karena dinilai tidak mampu menyediakan konduktor penangkal petir di sekolah-sekolah. []
SUMBER: INSPIRADATA