ISLAM adalah agama yang praktis. Agama yang sesuai dengan kenyataan dan kehidupan manusia sehari-hari. Islam tidak menganggap manusia sebagai malaikat tapi menerima fitrah mereka sebagai manusia yang butuh makanan dan berbelanja ke pasar.
Islam tidak mewajibkan umatnya untuk selalu beribadah seterusnya, tidak boleh mendengarkan apapun kecuali bacaan Alquran, atau mereka harus menghabiskan semua waktu senggang mereka di mesjid.
BACA JUGA: Manfaat dari Setiap Gerakan Shalat menurut Penelitian
Sebaliknya, Islam mengakui bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia dengan kebutuhan dan keinginan. Mereka perlu makan dan minum, mereka juga perlu untuk rileks dan menikmati waktu senggang mereka sendiri.
Kita seharusnya tidak mengharapkan Alquran menjadi resep untuk setiap detail hal-hal yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Alquran yang mulia membahas secara esensial dengan sifat-sifat Allah SWT dan hubungan kita dengan Dia.
Ada banyak praktik dan kebiasaan dalam masyarakat Muslim yang berubah dari waktu ke waktu. Selama mereka tidak melanggar batas yang telah ditetapkan syariat. Islam akan selalu relevan pada perubahan kehidupan bermasyarakat.
Sebagai contoh hal-hal baru yang muncul setelah Nabi seperti penggunaan sabun, handuk, dan menggunakan sendok. Ini tidak dianggap buruk karena hal-hal tersebut berurusan dengan kehidupan kita sehari-hari.
Adapun dengan berbulan madu, jika pasangan ingin bersantai dan berada jauh dari gangguan keluarga dan teman, hal tersebut tidak ada salahnya. Sebenarnya, kita bisa mengatakan bahwa masyarakat Barat sebenarnya telah mengakui kebenaran ajaran Islam mengenai hal ini, karena kita memiliki dasar untuk berbulan madu.
Sunnah bagi pasangan yang baru menikah untuk menghabiskan tujuh hari pertama hari pernikahan mereka. Kebersamaan ini akan bermanfaat bagi mereka untuk membangun persiapan pasangan baru ketika harus menghadapi cobaan dan kesulitan yang akan mereka alami nanti.
Hanya saja tidak selayaknya terlalu terikat dengan penamaan ini dan batasan waktu tertentu. Karena kehidupan seorang muslim, jika dibangun di atas prinsip Alquran dan sunnah maka semuanya adalah kehidupan yang indah dan menyenangkan.
BACA JUGA: 8 Manfaat Luar Bisa Madu Menurut Islam
Selanjutnya untuk masalah safar, pada asalnya hukumnya adalah mubah. Karena itu, boleh bagi suami untuk melakukan safar bersama istrinya, terutama ketika masa pengantin baru. Karena kegiatan ini akan semakin mengikat rasa cinta dan kasih sayang.
Akan tetapi tidak boleh safar ke negeri kafir atau ke tempat-tempat yang banyak digunakan untuk maksiat. Karena para ulama telah menegaskan bahwa wali berhak melarang orang yang menjadi tanggungannya untuk pergi ke tempat-tempat campur baur laki-laki perempuan. []