PALESTINA–Jalur Gaza dikabarkan tengah membutuhkan dana sebesar 280 juta USD untuk membangun kembali rumah-rumah yang dihancurkan oleh Israel. Hal ini diungkapkan Ketua Komite Kerakyatan Untuk Hadapi Blokade yang juga anggota parlemen Palestina, Jamal Al-Khudari, Senin (30/12/2019).
Al-Khudari mengatakan bahwa pembangunan rumah-rumah ini adalah masalah kemanusiaan, etika dan hukum. Pasalnya pemilik rumah itu adalah keluarga yang mencakup perempuan, anak-anak dan laki-laki di antara para tunawisma dan sangat menderita sejak tahun 2014.
BACA JUGA:Â Diserang Roket Israel, 2 Rumah di Gaza Berubah Jadi ‘Kuburan Massal’
Dia menjelaskan, orang-orang ini menderita kesulitan akibat kehilangan tempat berlindung dan berlanjutnya blokade dan pengepungan. Mereka memerlukan tindakan serius dari kepresidenan, pemerintah, faksi-faksi Palestina dan semua komponen rakyat kita serta lembaga efektif mereka.
“Setiap warga Palestina, sesuai dengan lokasi dan kedudukannya, harus bergerak di semua tingkatan agar para donor mengadopsi dan memulai mengimplementasikan janji mereka untuk mengurangi penderitaan para pemilik rumah yang hancur,” kata Al-Khudari.
Al-Khudari meminta para donatur mempercepat pembayaran janji mereka selama Konferensi Kairo 2014, selain mengadopsi proyek konstruksi baru untuk membangun rumah yang dihancurkan dalam serangan berikutnya.
Dia menekankan, rekonstruksi adalah kebutuhan yang mendesak dan tidak dapat ditunda lagi. Ia mengimbau negara-negara Arab dan Islam serta masyarakat internasional untuk bersikap serius dan nyata, terutama dalam konteks situasi kemanusiaan dan ekonomi yang tragis di Gaza.
BACA JUGA:Â Serangan Udara Israel ke Gaza: 30 Rumah Hancur Total, 500 Rusak Parah
Dia menyatakan tahun 2019 adalah yang paling sulit secara ekonomi karena kelanjutan dari blokade selama tiga belas tahun berturut-turut, di samping apa yang dilaporkan internasional menyatakan ketidakmungkinan di Gaza dapat hidup selama tahun 2020 jika intervensi untuk menyelamatkan sektor ini tidak diambil.
Al-Khudari berterima kasih kepada negara-negara donor yang telah berkomitmen untuk bekerja membangun kembali 80% dari total kerusakan rumah akibat agresi 2014. []
SUMBER: PALINFO