JAKARTA–Fenomena banyaknya ular yang muncul saat banjir melanda Jakarta pada Rabu (1/1/2019) membuat warga semakin resah. Menanggapi hal ini, ahli herpetologi (ilmu yang memelajari reptilia-red) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memberi penjelasan mengapa banyak ular yang ditemukan saat banjir menerjang.
Sebagian besar ular temuan ular yang dilaporkan warganet adalah jenis piton. Meski beberapa ada juga yang menemukan ular kobra, Cylindrophis ruffus atau ular kepala dua, dan ular kadut yang memang tergolong ular air.
“Ular kan memang bernapas dengan paru-paru, jadi ketika banjir, dia pasti naik ke atas, mencari tempat yang lebih tinggi,” tutur Ahli Hepertologi LIPI Amir Hamidy, seperti dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (2/1/2019).
Menurut Amir ular-ular ini berpotensi berasal dari wilayah Jakarta. Sebab, menurutnya ular piton memang bisa hidup di wilayah perkotaan. Hal ini diutarakan Amir ketika ditanya apakah ular-ular ini memang berasal dari habitat asli atau ular peliharaan.
BACA JUGA: Pengungsi Banjir Kampung Pulo Butuh Selimut dan Bantuan Kesehatan
“Populasi ular ada di sekitar Jabodetabek, tapi ukurannya biasanya enggak besar. Bahkan di kota-kota seperti Bangkok, Kuala Lumpur, Singapura pun masih ditemukan,” tuturnya lagi.
Menurut Amir, ular mampu beradaptasi dengan habitat manusia. Sehingga sangat mungkin ular hidup di perkotaan. Namun, biasanya ukuran ular itu tidak akan terlalu besar. Habitat alami ular-ular ini menurutnya biasa ditemukan pada pohon besar, lubang-lubang pohon, daerah dengan banyak pohon atau sekitar pohon bambu.
BACA JUGA: Antisipasi Bahaya Listrik saat Banjir
Kemampuan ular hidup di kota besar ini menurut Amir didukung dengan ketersediaan makanan yang banyak yaitu tikus. Sehingga, ular-ular ini menurutnya juga kerap ditemukan di gorong-gorong.
Dari identifikasi foto dan video yang disebarkan di internet, menurut Amir sebagian ular piton yang ditemukan bisa jadi adalah ular peliharaan. Hal ini ia identifikasi dari pola batik yang tampak dari ular tersebut.
“Kalau warna sudah morfosis (berbeda) yang ditemukan saat banjir pasti ular (piton) peliharaan yang lepas,” jelasnya. []
SUMBER: CNN INDONESIA