JAKARTA–Ketika banjir mulai surut, warga harus waspada terhadap penyakit leptospirosis atau penyakit kencing tikus. Pembersihan lingkungan dan sumber air dilakukan untuk mencegahnya.
Ancaman leptospirosis sempat disinggung juga oleh Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto. Menurutnya, bangkai tikus maupun tikus yang berkeliaran seusai banjir adalah sumber penyakit.
BACA JUGA: Kenapa Banyak Ular Muncul saat Banjir di Jakarta, Ini Kata Pakar
“Kita bisa lah melihat banyak bangkai tikus, bangkai hewan, dan itu bisa berdampak dan menjadi wabah penyakit. terutama kita lihat dari bangkai tikus itu pes, lepto (leptospirosis atau penyakit kencing tikus),” ujarnya, ditemui di Jatiasih, Bekasi, Kamis (2/1/2020).
Leptospirosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri lepstospira. Bakteri ini ditemukan pada kencing tikus dan menyebar lewat air kotor yang terkontaminasi.
BACA JUGA: Viral Aksi Pemuda Terjang Banjir Demi Antar Makanan ke Teman yang Terjebak Banjir
Kepala Puskesmas Kecamatan Jatinegara, dr Makmun, menjelaskan bahwa pembersihan dilakukan 2-3 hari pasca banjir atau saat kondisi rumah sudah benar-benar kering. Seluruh lantai, dinding, dan bagian rumah yang diperkirakan tercemar air banjir, akan dibersihkan.
“Lisolisasi namanya, untuk pemberian disinfektan untuk ngebersihin limgkungan rumah warga,” jelas dr Makmun, ditemui di Jatinegara. []
SUMBER: DETIK