JAKARTA–Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Dr Anwar Abbas turut merasa kehilangan atas kepergian Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Yunahar Ilyas.
Buya Anwar panggilan akrabnya menilai, Prof Yunahar merupakan sosok ulama yang tegas, lurus, dan tulus dalam berkiprah untuk agama dan bangsa ini.
BACA JUGA: Anwar Abbas: Ketimpangan Ekonomi Timbul Karena Kegagalan Pengelolaan Negara
Anwar mengatakan, Yunahar yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat itu, merupakan seorang ulama berpengetahuan luas, serta tokoh yang rendah hati.
“Sehingga beliau sering dipanggil oleh teman-teman dan murid-murid serta jamaahnya dengan BUYA,” ujar Anwar di Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Mengenang almarhum, Anwar mengungkapkan, ceramah-ceramah Buya Yunahar selalu menarik karena selalu saja ada sesuatu yang baru dan yang menggelitik hati dan pikiran jamaah yang diselipkan di setiap ceramahnya.
“Sehingga setiap pengajian yang beliau hadiri selalu hidup dan ramai jamaahnya,” pungkasnya.
BACA JUGA: Sekjen MUI Imbau Presiden Cepat Atasi Ketimpangan Ekonomi
Kata Anwar, oleh rekan-rekannya di PP Muhammadiyah, Buya Yunahar dipercaya dalam dua periode kepemimpinan ini untuk membidangi masalah tarjih dan dakwah, dua bidang yang memang sangat dikuasai almarhum.
Seperti diketahui, Prof Yunahar Ilyas, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sekaligus Wakil Ketua Umum MUI Pusat, wafat pada hari Jumat, 8 Jumadil Awwal 1441H atau bertepatan hari Kamis (2/1/2020) pukul 23.47 WIB di RS Sarjito Yogyakarta. []
REPORTER: RHIO