DALAM masalah pendidikan anak, Imam al-Ghazali tidak hanya memberi peringatan. Ia juga memberikan metode pendidikan anak. Berikut ini rangkuman metode pendidikan anak menurut Imam al-Ghazali,
3. Aspek Kedisiplinan
Di dalam mendidik anak Imam al-Ghazali mengingatkan pentingnya kedisiplinan. Dan dalam prakteknya harus disertai keadilan. Jika anak melakukan suatu kebaikan, hendaknya orangtua menghargainya, memujinya bahkan jika perlu memberinya hadiah yang menggembirakan hatinya. Hal ini penting untuk memotivasi anak untuk mencintai kebaikan dan terus berbuat kebaikan.
BACA JUGA: Metode Pendidikan Anak Menurut Imam Al Ghazali (1)
Sebaliknya, jika anak melakukan kesalahan, maka orangtua tidak boleh lalai. Orangtua harus memperhatikannya dengan seksama. Jika ia mengulangi untuk yang kedua kalinya maka hendaknya diberi nasehat secara individu, tidak di hadapan orang lain. Namun nasehat ini tetap disertai peringatan yang tegas agar si anak tidak mengulangi kembali kesalahannya.
Dalam melaksanakan disiplin, orangtua harus berwibawa di hadapan anaknya. Ayah maupun ibunya hendaknya selalu menjaga ucapan maupun sikapnya di hadapan anaknya. Dengan demikian orangtua bukan sekedar memberi contoh yang baik, tapi juga menjadi contoh yang baik.
Selain itu orangtua harus menanamkan sifat berani kepada anak-anaknya. Sehingga jika suatu hari dia mendapat teguran, bahkan hukuman fisik yang proporsional dari gurunya di sekolah dia akan sabar menjalani hukuman itu, tidak cengeng lalu mengadukan masalahnya itu kepada orangtua.
4. Aspek kesehatan fisik
Menurut Imam al-Ghazali anak harus dibiasakan banyak bergerak di siang hari. Jangan banyak tidur di siang hari. Anak harus dibiasakan untuk berjalan, berlari, bergerak dan berolahraga agar tidak muncul rasa malas dalam dirinya.
Dalam masalah ini orangtua bahkan perlu memberikan izin kepada anaknya untuk bermain setelah mereka belajar. Sebab menurutnya, melarang anak bermain akan membuat hati anak menjadi keras dan menurunkan semangat belajarnya. Bahkan itu membuka pintu untuk si anak mencari jalan untuk bermain secara sembunyi-sembunyi.
5. Aspek sosial
Dalam pergaulannya anak-anak harus dididik berbahasa yang santun, bersikap rendah hati (tawadhu’), menghormati orang yang lebih tua, mencegah dari mengambil hak orang lain, dan menanamkan dalam diri mereka bahwa kemuliaan seseorang itu ada di dalam sikap memberi kepada orang lain.
BACA JUGA: 4 Kegiatan Ini Bisa Tingkatkan Perkembangan Motorik Anak
Anak juga harus dididik agar tidak terlalu banyak bicara, mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, dan tidak mudah bersumpah meskipun dia benar. Adab-adab ini penting untuk diamalkan khususnya ketika mereka berhadapan dengan orangtua, guru ataupun orang lain yang lebih tua.
6. Aspek ibadah
Dalam masalah ibadah orangtua hendaknya memperhatikan ibadah anak-anaknya. Imam Al-Ghazali mengingatkan agar orangtua membiasakan anaknya dalam keadaan bersuci (dawâm al-thahârah), mendirikan shalat, berpuasa Ramadhan sesuai kemampuan. Pembiasaan ibadah sejak kecil ini penting untuk dilakukan agar ketika si anak dewasa dia sudah terbiasa melaksanakan perintah Allah dengan senang hati. []