ISRAEL–Hujan deras pada pekan kedua Januari 2020 yang melanda Israel telah menyebabkan banjir mematikan di wilayah perbatasan dengan Libanon ke gurun Negev. Bencana banjir besar kali ini telah meningkatkan ketegangan bagi rakyat Israel dalam minggu-minggu yang sudah dipenuhi dengan ancaman perang.
Banjir yang disebabkan hujan deras pada Kamis (9/1/2020) pekan lalu telah menewaskan sedikitnya lima orang. Termasuk di antaranya pasangan muda yang tenggelam dalam lift dan seorang pria hanyut ketika mencoba menyelamatkan keluarga yang terjebak dalam kendaraan yang hanyut.
BACA JUGA: Jet-jet Tempur Israel Rusak Diterjang Banjir Bandang
Hujan deras juga telah telah menutup sekolah-sekolah dan kantor-kantor pemerintah di beberapa daerah dan menenggelamkan mobil dan rumah warga. Beberapa warga dievakuasi dari rumah mereka. Ancaman banjir juga menambah buruk situasi ketika Israel bersiap menghadapi kemungkinan serangan-serangan imbas dari ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Kamis meminta warga untuk menanggapi peringatan banjir sama seriusnya dengan peringatan sirene terhadap serangan roket perang yang mungkin diluncurkan sewaktu-waktu, yang dianggap sudah biasa oleh rakyat Israel.
BACA JUGA: Waspada Penyakit Kencing Tikus saat Banjir Surut
Di Haifa, kota pelabuhan dan pusat perminyakan yang terancam oleh gerilyawan Iran di tengah ketegangan regional, banjir dianggap sebagai ancaman yang jauh lebih berbahaya daripada perang, kata Efraim Aharon, pensiunan pemilik bisnis komputer yang tinggal di pusat kota.
Media Israel juga memenuhi halaman-halaman surat kabarnya dengan gambar-gambar jalan raya yang berubah menjadi sungai berlumpur. []
SUMBER: WASHINGTONPOST