IRAN–Komandan Pengawal Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengaku menyesal saat mengetahui tak sengaja menembak jatuh pesawat Ukraina. Ia mengatakan unitnya akan bertanggung jawab penuh atas penembakan pesawat Ukraina yang menewaskan 176 penumpang.
Dalam sebuah pidato yang disiarkan oleh TV pemerintah pada Sabtu (11/1/2020), Hajizadeh mengaku benar-benar terpukul karena serangan Iran telah menewaskan seluruh penumpang pesawat.
BACA JUGA: Meski Tengah Musuhan, Iran tetap Undang AS Selidiki Jatuhnya Pesawat Ukraina
“Saya ingin mati,” ucap Hajizadeh dikutip dari Reuters, Ahad (12/1/2020).
Angkatan bersenjata Iran mengatakan mereka mengira pesawat penumpang sebagai rudal jelajah setelah ketegangan serangan rudal balistik Iran di dua pangkalan militer di Irak yang menampung pasukan Amerika Serikat (AS).
Serangan itu adalah pembalasan atas pembunuhan jenderal besar Iran, Qassem Soleimani dalam serangan udara AS di Baghdad.
Pesawat Ukraina ditembak jatuh oleh rudal jarak pendek, kata Jenderal Hajizadeh, komandan pasukan kedirgantaraan IRGC.
BACA JUGA: Pesawat Jet Ethiopian Airlines Jatuh, 157 Orang Tewas
Pasukan yang bertugas mengira penerbangan itu sebagai rudal jelajah, meskipun pesawat itu bergerak dengan kecepatan lebih dari 500 kilometer. Sebagai infotmasi, rudal jelajah melaju dengan kecepatan lebih cepat.
Dia juga mengatakan bahwa pasukannya hanya memiliki waktu 10 detik untuk membuat keputusan dan radio mereka macet, sesuatu yang dia tidak jelaskan lebih detil. Iran memang dilaporkan secara rutin membuat sinyal satelit dan sinyal lainnya macet.
Jenderal Hajizadeh mengatakan bahwa Pengawal Revolusi Iran sebelumnya telah menyarankan Teheran untuk menutup wilayah udaranya, karena sedang mempersiapkan diri untuk konflik habis-habisan dengan AS. Meski begitu, pemerintah tidak melakukan apa pun terkait hal ini. []
SUMBER: VIVA