IRAN–Dua penyiar berita di televisi pemerintah dikabarkan telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaan mereka. Hal ini mereka lakukan usai insiden penembakan pesawat komersial Ukraina oleh rudal Iran yang menewaskan 176 orang.
Laporan pengunduran diri jurnalis itu muncul ketika rezim Iran bergulat dengan dampak dari protes publik yang marah karena pemerintah dianggap menutup-nutupi penyebab tragedi pesawat Ukraine International Airlines PS752. Militer Iran mengaku tak sengaja menembak jatuh pesawat itu dalam situasi terintimidasi Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Jadi Target Serangan AS, Situs yang diduga Fosil Kapal Nabi Nuh di Iran Terancam Hancur
Kedua jurnalis yang mengundurkan diri dari televisi pemerintah itu bernama Gelare Jabbari dan Zahra Khatami.
Gelare Jabbari mem-posting permintaan maaf di Instagram, namun telah dihapus. “Sangat sulit bagi saya untuk percaya bahwa orang-orang kami telah terbunuh,” bunyi posting tersebut yang dilansir The Guardian, Selasa (14/1/2020).
“Maafkan saya bahwa saya harus mengetahui hal ini terlambat. Dan maafkan saya selama 13 tahun yang saya katakan bohong,” lanjut posting jurnalis tersebut.
Dua penyiar berita di Islamic Republic of Iran Broadcasting (IRIB) tersebut berterima kasih kepada para pendukung mereka dalam pernyataan terpisah.
BACA JUGA: Menyesal Tak Sengaja Tembak Jatuh Pesawat Ukraina, Jenderal Iran: Saya Ingin Mati
“Terima kasih telah menerima saya sebagai penyiar sampai hari ini,” kata Zahra Khatami. “Saya tidak akan pernah kembali ke televisi. Maafkan saya,” ujarnya.
Jurnalis lainnya, Saba Rad, mengaku juga akan meninggalkan profesi jurnalistik setelah dia menjalaninya selama 21 tahun. []
SUMBER: SINDO