ALLAH SWT berfirman:
() وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ () فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ () وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ
“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu, berada di antara pohon bidara yang tak berduri dan pohon yang bersusun-susun (buahnya).” (QS Al-Waqi’ah: 27-29)
Kata thalh dalam ayat tersebut merujuk kepada buah pisang yang memang bersusun-susun. Pohonnya disebutkan sebagai salah satu tanaman yang ada di surga.
BACA JUGA: 8 Manfaat Dahsyat Kulit Pisang
Kata mauz (pisang) masuk ke dalam bahasa Arab dari bahasa India muza (Latin: Musa Sapientum). Orang-orang Arab mengidentikkan buah pisang seperti susunan jari-jemari tangan (Arab: banan), tapi ketika budidaya pisang meluas ke Spanyol dan Eropa mereka menamakannya banana.
Tumbuhan pisang sendiri termasuk jenis rumput-rumputan yang tingginya bisa mencapai 3-6 meter, berbiji tunggal atau monokotil dan masuk ke dalam famili musaceae.
Pisang sudah dikenal oleh manusia sejak lebih dari 2000 tahun silam. Pisang diyakini berasal dari semenanjung India, tapi adapula yang berpendapat asalnya dari Melayu lalu menyebar ke Persia dan Afrika. Kemudian pisang dibawa ke segala penjuru dunia oleh orang-orang Portugis melalui petualangan mereka. Diyakini pula bahwa orang Cina sejak lama telah memanfaatkan ekstrak biji buah pisang sebagai obat untuk penyakit campak, sakit kepala, dan sakit kuning, sebagaimana yang diakui oleh para ahli dari India.
Seorang pakar tumbuhan, Pline (wafat 79 SM), memuji keistimewaan yang dimiliki pisang. Dia bahkan menyebutnya sebagai makanan para filsuf”, seperti halnya orang orang Assyria sangat menghormati dan menyukai buah itu. Bahkan, sebagian masyarakat dunia malah menjadikan pisang sebagai makanan pokok, sepertí di Anatolia, Filipina, pesisir Amerika Tengah, dan Afrika Tengah. Bagi mereka, pisang adalah makanan pokok seperti halnya gandum ataupun beras.
Meskipun pisang sering kali dimakan mentah atau matang seperti halnya buah-buahan lainnya, tapi pisang pun kadang-kadang dimasak dan dijadikan bahan dasar pembuatan selai. Pisang juga dapat dijadikan tepung dari tongkol buahnya yang dikeringkan. Tepung pisang secara kimiawi mirip dengan tepung beras. Di Prancis, tepung pisang dijadikan bahan pembuat roti yang diolesi selai dan diberi aroma penyedap untuk bekal perjalanan rekreasi masyarakat di sana.
Pisang kaya akan kandungan hidrat karbon yang dapat memberikan tenaga dan kalor kepada tubuh, dan zat itu terutama terkandung pada tongkol buah yang masih mentah. Itulah mengapa pisang yang belum matang sulit dicerna dan terasa kurang manis. Ketika pisang matang, sejumlah besar tongkol buahnya berubah menjadi zat gula, mudah dicerna bila dikonsumsi, dan rasanya pun lezat.
Kadar gula pisang sangat tinggi, yaitu mencapai 24% dari berat buahnya. Kandungan lainnya yang dimiliki pisang adalah air (70-78%), protein (0,34-1,2%), lemak (0,4-0,9%), dan serat seluloid (0,5-1%) serta mengandung sedikit citarasa pati dan pahit.
Pisang dalam jumlah 100 gram dapat memberi kalori setara dengan kalori yang disumbangkan 100 gram daging. Pisang juga mengandung komponen vitamin C dalam jumlah yang cukup. Oleh sebab itu, pisang dapat mencegah penyakit kudis, efektif mencegah bronkitis, dan memperkuat daya tahan tubuh terhadan kelelahan fisik.
Selain vitamin C, pisang juga mengandung vitamin B. terutama BI, B2, B6, dan B12. Oleh karena itu, pisang bermanfaat meredakan radang urat saraf, anemia, kejang otot, dan rematik. Pisang juga kaya akan kandungan vitamin A sebanyak 300 IU (international unit, satuan jumlah vitamin A) dalam jumlah 100 gram yang berguna bagi pertumbuhan dan penglihatan mata.
Pisang kaya akan kandungan potassium, namun minim kandungan sodium dan kolesterol, sehingga bisa dimanfaatkan untuk meredakan tekanan darah tinggi, gangguan ginjal, dan penyempitan pembuluh nadi. Pisang pun mengandung kalsium, zat besi, dan tembaga.
Tak ketinggalan pula fosfor yang biasa disebut “garam kecerdasan” yang bermanfaat bagi para pemikir, dan fluoride yang membantu melindungi gigi dari kerusakan, serta pektin sebagai zat antidiare.
BACA JUGA: Adakah Ayat yang Menyebutkan Jeruk, Apel, dan Pisang Itu Halal?
Dr. Le Beih, seorang Kepala Laboratorium Kedokteran di Paris, mengatakan kandungan gizi pisang sangat tinggi. Pisang yang lembut mengandung manfaat yang sama dengan kandungan daging. sementara pisang matang mengandung gizi yang berkali lipat banyaknya.
Namun, pisang bukan lah makanan yang lengkap dan sempurna. Sebaiknya pisang dikonsumsi bersama dengan makanan lain yang mengandung lemak, seperti susu, dan lainnya yang melengkapi kandungan gizi pisang.
Kualitas pisang yang baik dan bernutrisi tinggi setidaknya memerlukan dua syarat. Pertama, pisang harus benar-benar matang dan dikunyah dengan baik sampai lumat ketika memakannya. Jika pisang dimakan dalam keadaan mentah ataupun kurang matang, dikhawatirkan kandungan gizinya berkurang atau malah mutrisinya merugikan tubuh, terlebih bila dikonsumsi oleh penderita gangguan lambung atau pencernaan. Itulah mengapa pisang perlu dilumatkan sebelum dikonsumsi oleh bayi, ataupun dibuat pasta agar kandungan nutrisinya berguna bagi pertumbuhan mereka. []
Referensi: Buku Pintar Sains dalam Alquran Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah/ Karya: Nadiah Thayyarah/ Penerbit: Zaman/ Tahun: 2013